Magelang (Antaranews Jateng) - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto meminta masyarakat ikut memelihara jalan dan jembatan yang sudah dibangun pemerintah.

"Kalau hancur yang rugi masyarakat, maka kita harus saling menjaga, jangan egois. Jalan dan jembatan adalah milik bersama-sama, milik masyarakat, kalau rusak semaunya rugi," katanya di Magelang, Kamis.

Ia mengatakan hal tersebut usai meresmikan pembukaan Jembatan Pabelan (Srowol) di ruas Jalan Mendut-Tanjungjapuan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Dia menuturkan sudah kerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk mengendalikan kelebihan muatan, karena sangat merusak.

"Biaya pemeliharaan mencapai 57 persen dari DIPA Direktorat Jenderal Bina Marga, kalau bisa dikurangi kita punya dana lebih untuk membangun jalan dan jembatan yang baru," katanya.

Baca juga: Jembatan Srowol tingkatkan pengembangan pariwisata Magelang

Ia menuturkan semua jembatan yang dibangun hanya didesain bisa menahan beban 45 ton. Kalau lebih dari itu tidak boleh dan truk membawa pasir itu semuanya lebih dari 45 ton atau melebihi beban yang dianjurkan.

"Sayang kita sudah bangun susah-susah nanti rusak, yang rugi juga masyarakat. Kalau tidak cepat rusak bisa menurunkan angka biaya pemeliharaan. Cepat rusak karena salah satunya beban berlebih dari truk-truk, kalau itu dikurangi punya lebih banyak lagi buat membangun yang langsung dirasakan masyarakat," katanya.

Ia juga berharap masyarakat Magelang dan sekitarnya juga ikut memelihara dan menjaga Jembatan Srowol yang baru saja diresmikan.

Seperti diketahui bahwa Sungai Pabelan ini sangat terpengaruh oleh letusan Gunung Merapi dan di bagian hulu sudah ada cekdam jadi mudah-mudahan jembatan tidak akan tersapu lagi lahar dingin.

"Namun demikian, ada tantangan tersendiri karena terancam oleh proses degradasi dasar sungai, mohon titip betul jangan sampai ada galian golongan C di hilir, karena dapat menggerogoti kaki jembatan," katanya.


Jembatan Gantung

Ia menuturkan Direktorat Jenderal Bina Marga tahun ini mendapat tugas membangun sekitar 190 jembatan gantung di seluruh indonesia.

Dia mengatakan kalau dilihat dari tugas dan fungsinya sebenarnya bukan langsung di Direktorat Jenderal Bina Marga, tetapi presiden melihat bahwa masih banyak daerah yang terisolir yang sebetulnya dengan sentuhan jembatan gantung ekonomi akan bergerak.

"Oleh karena itu Presiden menugaskan kami untuk membangun jembatan-jembatan gantung di seluruh Indonesia untuk menggerakkan sektor ekonomi setempat," katanya.
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024