Solo (Antaranews jateng) - Solo Raya Consortium 17 (SRC17) menggarap potensi wisata yang ada di Kota Solo dan sekitarnya melalui kegiatan "famtrip" yang melibatkan pada penjual maupun pembeli di sektor bisnis pariwisata.
"Ini rencananya adalah kegiatan kedua, kalau untuk konsepnya hampir sama dengan penyelenggaraan yang pertama," kata Humas SRC17 Ika Florentina di Solo, Selasa.
Ia mengatakan tujuan kegiatan tersebut untuk mendorong wisatawan agar makin banyak yang masuk ke Kota Solo dan sekitarnya.
"Rencananya akan ada 56 `buyer` atau pembeli yang ikut kegiatan ini, kami utamakan mereka yang belum pernah berkunjung ke Kota Solo," katanya.
Ia mengatakan pada acara yang diselenggarakan 24-27 April 2018, para "buyer" yang merupakan agen perjalanan wisata tersebut akan diajak berkeliling ke Kota Solo dan Sukoharjo.
Menurut dia, untuk rangkaian perjalanan wisata tersebut mulai dari mengeksplorasi Desa Wisata Baki di Sukoharjo, Kampung Jamu di Nguter, dan para peserta akan diajak menyaksikan pertunjukan wayang orang di Sriwedari.
"Untuk pertunjukan wayang orang ini mungkin tidak banyak ditangkap oleh pelaku wisata, padahal sebetulnya wisatawan sangat senang menyaksikan ini," katanya.
Selain itu, dikatakannya, para peserta famtrip juga akan diajak berkeliling dengan menaiki KA Uap Jaladara. Menurut dia, selama ini KA Uap Jaladara tersebut merupakan ikon Kota Solo sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu alat penarik pasar wisata.
"Nanti kami juga akan ajak mereka melakukan wisata ke museum-museum di antaranya ke Museum Keris, Museum Radya Pustaka, Museum Batik Danarhadi, dan Museum Atsiri di Karanganyar," katanya.
Selain itu, dikatakannya, pada hari ketiga juga akan diselenggarakan pertemuan langsung antara pelaku bisnis. Pihaknya berharap dengan adanya pertemuan tersebut akan ada kerja sama lebih lanjut untuk selanjutnya memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata di Kota Solo dan sekitarnya.
"Ini rencananya adalah kegiatan kedua, kalau untuk konsepnya hampir sama dengan penyelenggaraan yang pertama," kata Humas SRC17 Ika Florentina di Solo, Selasa.
Ia mengatakan tujuan kegiatan tersebut untuk mendorong wisatawan agar makin banyak yang masuk ke Kota Solo dan sekitarnya.
"Rencananya akan ada 56 `buyer` atau pembeli yang ikut kegiatan ini, kami utamakan mereka yang belum pernah berkunjung ke Kota Solo," katanya.
Ia mengatakan pada acara yang diselenggarakan 24-27 April 2018, para "buyer" yang merupakan agen perjalanan wisata tersebut akan diajak berkeliling ke Kota Solo dan Sukoharjo.
Menurut dia, untuk rangkaian perjalanan wisata tersebut mulai dari mengeksplorasi Desa Wisata Baki di Sukoharjo, Kampung Jamu di Nguter, dan para peserta akan diajak menyaksikan pertunjukan wayang orang di Sriwedari.
"Untuk pertunjukan wayang orang ini mungkin tidak banyak ditangkap oleh pelaku wisata, padahal sebetulnya wisatawan sangat senang menyaksikan ini," katanya.
Selain itu, dikatakannya, para peserta famtrip juga akan diajak berkeliling dengan menaiki KA Uap Jaladara. Menurut dia, selama ini KA Uap Jaladara tersebut merupakan ikon Kota Solo sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu alat penarik pasar wisata.
"Nanti kami juga akan ajak mereka melakukan wisata ke museum-museum di antaranya ke Museum Keris, Museum Radya Pustaka, Museum Batik Danarhadi, dan Museum Atsiri di Karanganyar," katanya.
Selain itu, dikatakannya, pada hari ketiga juga akan diselenggarakan pertemuan langsung antara pelaku bisnis. Pihaknya berharap dengan adanya pertemuan tersebut akan ada kerja sama lebih lanjut untuk selanjutnya memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata di Kota Solo dan sekitarnya.