Purwokerto (Antaranews Jateng) - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Cabang Purwokerto dan Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Utama Purwokerto melaksanakan Gerakan Stabilisasi Harga Pangan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"GSHP atau Gerakan Stabilisasi Harga Pangan dicanangkan oleh Kementerian BUMN yang kemudian menginstruksikan jajaran di bawahnya, yaitu BUMN pangan terdiri atas Bulog, PPI, SHS, Pertani, RNI, dan PIHC," kata Asisten Manajer Komersial PT PPI Cabang Purwokerto Fachri Mahardi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan hal itu kepada Antara saat peluncuran GSHP di Toko "Cahaya", Purwokerto, yang merupakan salah satu Agen46 atau mitra BNI KCU Purwokerto.
Ia menjelaskan GSHP mulai 19 Maret 2018 dan khusus PT PPI Cabang Purwokerto mulai melaksanakan kegiatan tersebut pada 26 Maret 2018.
"Awalnya, kami melaksanakannya di depan kantor sampai akhirnya pada tanggal 16 April, kami masuk ke agen-agen Himbara (Himpunan Bank Milik Negara). Khusus untuk BNI (Purwokerto) sendiri, Agen46 yang sudah bermitra dengan PPI dalam kegiatan GSHP ini sudah mencapai 14 agen, sedangkan secara keseluruhan agen Himbara di Purwokerto yang sudah bermitra dengan PPI sekitar 30-40 agen," katanya.
PT PPI Cabang Purwokerto melaksanakan kegiatan GSHP hanya untuk wilayah Kabupaten Banyumas.
Terkait dengan produk yang dijual PPI melalui kegiatan GSHP, pihaknya fokus terhadap beras "Kita" yang disediakan oleh Bulog.
Kendati demikian, dia mengatakan hal itu tidak mengakibatkan terjadinya ketimpangan antara warung-warung mitra Himbara, PPI, dan Bulog.
"Masing-masing sudah punya warung binaannya sendiri, PPI punya Warung PPI dan Bulog dengan RPK-nya (Rumah Pangan Kita). Cuma tambahannya, kami, BUMN pangan diharapkan juga menyalurkan ke warung-warung binaan Himbara," katanya.
Dia mengatakan harga beras kualitas medium dari PPI untuk warung binaan Himbara maksimal sebesar Rp8.900 per kilogram, sedangkan harga beras kualitas premium maksimal Rp12.250 per kilogram.
Dia mengatakan harga jual beras dari warung ke konsumen maksimal sesuai dengan harga eceran tertinggi, yakni sebesar Rp9.450 per kilogram untuk kualitas medium dan Rp12.800 per kilogram.
Pihaknya juga menyediakan minyak goreng "Panganesia" dan gula pasir.
"Mudah-mudahan ke depan, menjelang bulan Ramadhan, kami kembali menyuplai daging dari kantor pusat," katanya.
Pemilik Toko "Cahaya" Purwokerto, Krisan Indrawan, menyambut baik kegiatan GSHP dari PT PPI Cabang Purwokerto karena dapat mengendalikan harga pangan, khususnya beras.
"Beras merupakan kebutuhan masyarakat umum sehingga setiap hari ada yang membelinya. Dengan adanya beras dari PPI ini, harga beras yang kemarin sempat naik, dapat kembali stabil dan tidak terlalu tinggi," kata Indrawan yang sudah lama menjadi Agen46 dari BNI KCU Purwokerto itu.
"GSHP atau Gerakan Stabilisasi Harga Pangan dicanangkan oleh Kementerian BUMN yang kemudian menginstruksikan jajaran di bawahnya, yaitu BUMN pangan terdiri atas Bulog, PPI, SHS, Pertani, RNI, dan PIHC," kata Asisten Manajer Komersial PT PPI Cabang Purwokerto Fachri Mahardi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan hal itu kepada Antara saat peluncuran GSHP di Toko "Cahaya", Purwokerto, yang merupakan salah satu Agen46 atau mitra BNI KCU Purwokerto.
Ia menjelaskan GSHP mulai 19 Maret 2018 dan khusus PT PPI Cabang Purwokerto mulai melaksanakan kegiatan tersebut pada 26 Maret 2018.
"Awalnya, kami melaksanakannya di depan kantor sampai akhirnya pada tanggal 16 April, kami masuk ke agen-agen Himbara (Himpunan Bank Milik Negara). Khusus untuk BNI (Purwokerto) sendiri, Agen46 yang sudah bermitra dengan PPI dalam kegiatan GSHP ini sudah mencapai 14 agen, sedangkan secara keseluruhan agen Himbara di Purwokerto yang sudah bermitra dengan PPI sekitar 30-40 agen," katanya.
PT PPI Cabang Purwokerto melaksanakan kegiatan GSHP hanya untuk wilayah Kabupaten Banyumas.
Terkait dengan produk yang dijual PPI melalui kegiatan GSHP, pihaknya fokus terhadap beras "Kita" yang disediakan oleh Bulog.
Kendati demikian, dia mengatakan hal itu tidak mengakibatkan terjadinya ketimpangan antara warung-warung mitra Himbara, PPI, dan Bulog.
"Masing-masing sudah punya warung binaannya sendiri, PPI punya Warung PPI dan Bulog dengan RPK-nya (Rumah Pangan Kita). Cuma tambahannya, kami, BUMN pangan diharapkan juga menyalurkan ke warung-warung binaan Himbara," katanya.
Dia mengatakan harga beras kualitas medium dari PPI untuk warung binaan Himbara maksimal sebesar Rp8.900 per kilogram, sedangkan harga beras kualitas premium maksimal Rp12.250 per kilogram.
Dia mengatakan harga jual beras dari warung ke konsumen maksimal sesuai dengan harga eceran tertinggi, yakni sebesar Rp9.450 per kilogram untuk kualitas medium dan Rp12.800 per kilogram.
Pihaknya juga menyediakan minyak goreng "Panganesia" dan gula pasir.
"Mudah-mudahan ke depan, menjelang bulan Ramadhan, kami kembali menyuplai daging dari kantor pusat," katanya.
Pemilik Toko "Cahaya" Purwokerto, Krisan Indrawan, menyambut baik kegiatan GSHP dari PT PPI Cabang Purwokerto karena dapat mengendalikan harga pangan, khususnya beras.
"Beras merupakan kebutuhan masyarakat umum sehingga setiap hari ada yang membelinya. Dengan adanya beras dari PPI ini, harga beras yang kemarin sempat naik, dapat kembali stabil dan tidak terlalu tinggi," kata Indrawan yang sudah lama menjadi Agen46 dari BNI KCU Purwokerto itu.