London (Antaranews Jateng) - Film "Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak" menyita perhatian lebih dari 100 pecinta dan pengamat film di Kota London saat ditayangkan di Lembaga Film Inggris (British Film Institute/BFI) bertempat di Southbank London, dan dilanjutkan dengan tanya jawab bersama sang sutradara Mouly Surya, Jumat malam (13/4).
"Saya merasa senang dan bangga film saya bisa ditayangkan di British Film Institute (BFI) London, dan juga premier di bioskop di London," ujar Mouly Surya kepada ANTARA News.
Diakuinya kehadiran film "Marlina" di Inggris tidak lepas dari peran distributor sejak 12 tahun terakhir film Indonesia berhasil masuk festival film bergengsi di Cannes, dan ditayangkan pada Mei 2017.
Baca juga: Kemenangan Indonesia di ajang hiburan internasional sepanjang 2017
Sejak itu, menurut dia, peluang filmnya beredar terbuka luas dan respon dari masyarakat internasional juga sangat bagus dan sampai sekarang masih banyak orang yang membicarakannya.
Film yang dibintangi Marsha Timothy, menurut dia, bisa tayang di London sangatlah menantang.
Baca juga: Marsha Timothy masuk nominasi aktris terbaik Asian Film Award
"Saya merasa bersyukur mendapat kesempatan untuk menampilkan film 'Marlina' ke dunia internasional, khususnya London yang menjadi barometer bagi film dunia," ujarnya.
"Marlina" banyak menampilkan keindahan Pulau Sumba dengan perempuan berkendaraan kuda memperliatkan keindahan Indonesia yang patut dibanggakan, namun sayangnya kurang terekspose secara baik, katanya.
Film "Marlina" dibagi empat babak, dan Marsha Timothy memerankan sosok janda pembunuh yang tinggal seorang diri di puncak perbukitan sabana di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Babak demi babak berjalan perlahan untuk mengungkap jati diri Marlina, sosok yang diam-diam menyimpan misteri.
Di balik emosi Marlina yang terpendam karena kedatangan sekawanan perampok, merampas hewan ternak dan juga harga dirinya, ia secara gagah berani memenggal kepala gembong penyamun.
Baca juga: Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak; sulitnya keadilan untuk perempuan
Sinema itu juga ditayangkan dalam Festival Film East End di belahan utara Kota London yang digelar di gedung bioskop Genesis, London, Kamis malam (12/4), yang dihadiri lebih dari 100 penonton.
Setelah itu, Mouly Surya yang akan melanjutkan perjalanan ke Brussel, Belgia.
Terkait rencana selanjutnya, Mouly mengatakan, tengah menyiapkan film barunya agar terus maju berkarya pasca-"Marlina", yang sejak ditayangkan di Festival Cannes membuat semakin banyak undangan tayang ke mancanegara.
"Kalau saya turuti mungkin saya tidak akan pernah pulang sepanjang tahun karena Marlina ditayangkan di mana-mana," demikian Mouly Surya, yang datang ke London bersama suami dan putri mereka yang berusia sembilan tahun.
Mereka juga berencana menyaksikan pembuatan film baru "Harry Potter" di Warner Bros Studio, London.(Editor : Priyombodo RH).
Baca juga: Dua film Indonesia menangi festival film internasional
"Saya merasa senang dan bangga film saya bisa ditayangkan di British Film Institute (BFI) London, dan juga premier di bioskop di London," ujar Mouly Surya kepada ANTARA News.
Diakuinya kehadiran film "Marlina" di Inggris tidak lepas dari peran distributor sejak 12 tahun terakhir film Indonesia berhasil masuk festival film bergengsi di Cannes, dan ditayangkan pada Mei 2017.
Baca juga: Kemenangan Indonesia di ajang hiburan internasional sepanjang 2017
Sejak itu, menurut dia, peluang filmnya beredar terbuka luas dan respon dari masyarakat internasional juga sangat bagus dan sampai sekarang masih banyak orang yang membicarakannya.
Film yang dibintangi Marsha Timothy, menurut dia, bisa tayang di London sangatlah menantang.
Baca juga: Marsha Timothy masuk nominasi aktris terbaik Asian Film Award
"Saya merasa bersyukur mendapat kesempatan untuk menampilkan film 'Marlina' ke dunia internasional, khususnya London yang menjadi barometer bagi film dunia," ujarnya.
"Marlina" banyak menampilkan keindahan Pulau Sumba dengan perempuan berkendaraan kuda memperliatkan keindahan Indonesia yang patut dibanggakan, namun sayangnya kurang terekspose secara baik, katanya.
Film "Marlina" dibagi empat babak, dan Marsha Timothy memerankan sosok janda pembunuh yang tinggal seorang diri di puncak perbukitan sabana di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Babak demi babak berjalan perlahan untuk mengungkap jati diri Marlina, sosok yang diam-diam menyimpan misteri.
Di balik emosi Marlina yang terpendam karena kedatangan sekawanan perampok, merampas hewan ternak dan juga harga dirinya, ia secara gagah berani memenggal kepala gembong penyamun.
Baca juga: Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak; sulitnya keadilan untuk perempuan
Sinema itu juga ditayangkan dalam Festival Film East End di belahan utara Kota London yang digelar di gedung bioskop Genesis, London, Kamis malam (12/4), yang dihadiri lebih dari 100 penonton.
Setelah itu, Mouly Surya yang akan melanjutkan perjalanan ke Brussel, Belgia.
Terkait rencana selanjutnya, Mouly mengatakan, tengah menyiapkan film barunya agar terus maju berkarya pasca-"Marlina", yang sejak ditayangkan di Festival Cannes membuat semakin banyak undangan tayang ke mancanegara.
"Kalau saya turuti mungkin saya tidak akan pernah pulang sepanjang tahun karena Marlina ditayangkan di mana-mana," demikian Mouly Surya, yang datang ke London bersama suami dan putri mereka yang berusia sembilan tahun.
Mereka juga berencana menyaksikan pembuatan film baru "Harry Potter" di Warner Bros Studio, London.(Editor : Priyombodo RH).
Baca juga: Dua film Indonesia menangi festival film internasional