Magelang (Antaranews Jateng) - Pedagang dan masyarakat yang beraktivitas di Pasar Rejowinangun Kota Magelang, Jawa Tengah, harus menjaga kebersihan agar peranan sebagai penggerak perekonomian tetap bertahan di tengah persaingan dengan pasar modern, kata Wakil Wali Kota setempat Windarti Agustina.

"Seluruh elemen masyarakat, khususnya para pedagang harus terus menjaga kebersihan Pasar Rejowinangun," katanya di sela kegiatan "Nggerebeg Ngresiki Sampah di Pasar Rejowinangun" di Magelang, Jumat (13/4).

Ia mengemukakan bahwa kepedulian terhadap kebersihan pasar tradisional terbesar di kota itu harus dari dalam diri setiap pedagang dan warga lainnya yang sehari-hari beraktivitas di tempat itu.

Apalagi, ujar dia, Pasar Rejowinangun telah mendapatkan Anugerah Pancawarna sebagai pasar tradisional terbaik di Indonesia.

Ia menjelaskan keberadaan Pasar Rejowinangun sebagai salah satu cermin pertumbuhan perekonomian masyarakat Kota Magelang dan sekitarnya sehingga harus dikembangkan dan ditingkatkan manajemen, kebersihan, kesehatan, dan teknologi pengelolaannya.

Saat ini, ujarnya, terjadi perubahan gaya hidup dan pesatnya pembangunan pasar modern yang berpengaruh besar terhadap keberadaan pasar tradisional, termasuk Pasar Rejowinangun.

"Banyak konsumen yang lebih nyaman dan memilih belanja di pasar modern. Untuk itu, pasar tradisional harus dikemas dalam tata ruang yang apik, terang, lapang, sejuk sehingga konsumen tidak lagi disuguhi suasana yang kotor, panas, sumpek, dan becek," katanya.

Pada kesempatan itu, Windarti mengapresiasi kegiatan "Nggerebeg Ngresiki Sampah Pasar" dengan sasaran Pasar Rejowinangun, antara lain karena keterlibatan dari berbagai pihak, seperti TNI, Polri, organasasi perangkat daerah, peguyuban pedagang pasar, pelajar, dan masyarakat sekitar.

Pengelolaan sampah di pasar yang baik, ujarnya, membuat pasar tersebut menjadi tempat yang bersih dan nyaman bagi masyarakat sehingga dapat bersaing dengan pasar modern serta meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi pasar tradisional ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kota Magelang Sri Retno Murtiningsih mengatakan kegiatan tersebut bagian dari Program Tiga Bulan Bersih Sampah di Kota Magelang dalam rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah 2018.

Kegiatan TBBS itu, katanya, meliputi sosialisasi kebijakan dan program pengelolaan sampah, gerakan kebersihan, pelaksanaan kegiatan yang minim sampah, serta fasilitasi kegiatan bersama masyarakat dalam upaya gotong royong bersih sampah. (hms)

Pewarta : Maximianus Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024