Purbalingga (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengembangkan tanaman kedelai di atas lahan seluas 10.000 hektare, kata Bupati Purbalingga, Tasdi.
"Kabupaten Purbalingga mendapat target pengembangan tanaman kedelai seluas 10.000 hektare," katanya di Purbalingga, Rabu.
Bupati menjelaskan, hal tersebut sesuai dengan program swasembada beras dan kedelai.
"Presiden Joko Widodo memiliki program Indonesia swasembada beras dan kedelai. Untuk swasembada kedelai semula targetnya 2019, dimajukan menjadi 2018 ini," katanya.
Bupati menambahkan, swasembada kedelai harus segera diwujudkan guna memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri sehingga tidak perlu lagi melakukan impor kedelai.
"Selama ini kebutuhan kedelai untuk membuat tahu dan tempe, sebagian bahan baku kedelainya masih diimpor," katanya.
Karena itu, dia meminta dukungan dari para petani di wilayah setempat, terkait program pengembangan tanaman kedelai di Purbalingga.
"Apapun program pemerintah baik swasembada beras maupun swasembada kedelai harus kita sukseskan. Karena semua itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," katanya.
Sebelumnya, Bupati melakukan pencanangan gerakan tanam kedelai 10.000 hektare di areal sawah Desa Sindang, Kecamatan Mrebet.
Bupati mengaku optimis program pengembangan kedelai di Purbalingga akan mencapai target yang diharapkan.
"Dengan dukungan seluruh pihak terkait, maka pengembangan tanaman kedelai di Kabupaten Purbalingga akan mencapai target," katanya.
"Kabupaten Purbalingga mendapat target pengembangan tanaman kedelai seluas 10.000 hektare," katanya di Purbalingga, Rabu.
Bupati menjelaskan, hal tersebut sesuai dengan program swasembada beras dan kedelai.
"Presiden Joko Widodo memiliki program Indonesia swasembada beras dan kedelai. Untuk swasembada kedelai semula targetnya 2019, dimajukan menjadi 2018 ini," katanya.
Bupati menambahkan, swasembada kedelai harus segera diwujudkan guna memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri sehingga tidak perlu lagi melakukan impor kedelai.
"Selama ini kebutuhan kedelai untuk membuat tahu dan tempe, sebagian bahan baku kedelainya masih diimpor," katanya.
Karena itu, dia meminta dukungan dari para petani di wilayah setempat, terkait program pengembangan tanaman kedelai di Purbalingga.
"Apapun program pemerintah baik swasembada beras maupun swasembada kedelai harus kita sukseskan. Karena semua itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," katanya.
Sebelumnya, Bupati melakukan pencanangan gerakan tanam kedelai 10.000 hektare di areal sawah Desa Sindang, Kecamatan Mrebet.
Bupati mengaku optimis program pengembangan kedelai di Purbalingga akan mencapai target yang diharapkan.
"Dengan dukungan seluruh pihak terkait, maka pengembangan tanaman kedelai di Kabupaten Purbalingga akan mencapai target," katanya.