Jakarta (Antaranews Jateng) - Sekumpulan anak muda yang sempat menjadi staf mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama (Ahok), di Balai Kota Jakarta, menumpahkan curahan hati mereka selama masa tugas dalam satu buku.
Mereka yang menamakan diri "anak bawang Balai Kota" itu memberi judul buku Ahok dan Hal-Hal yang Belum Terungkap dan buku itu resmi diluncurkan hari ini di Jakarta.
Ada 30 catatan yang mereka tulis dalam buku dan rata-rata merupakan pengalaman paling berkesan selama bekerja bersama Ahok.
Mulai dari rasa bangga dapat mengajari Ahok mengenai tempat kerja bersama, kekaguman terhadap video-video yang diunggah ke YouTube hingga kebiasaan Ahok di meja makan.
"Saya merasakan saya anak kecil sok tahu ngajarin gubernur. Deg-degan kalau beliau mengiyakan (ide) karena menjadi kebijakan, salah satunya soal kantor dunia maya," kata Ayu K Dewi, salah satu mantan staf dia, di Jakarta, Jumat.
Selain Ayu masih ada 21 anak bawang lainnya yang berkontribusi dalam buku ini. Mereka ini berasal dari latar belakang pendidikan dan program magang yang berbeda.
"Waktu itu kami berpikir membuat buku, yang bikin ragu-ragu, kami enggak ingin membebani bapak. Ini pengalaman kami. Kami ingin sejauh mungkin enggak membebani bapak," kata Fiona Handayani dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, editor buku, Wisnu Nugroho tak menampik isi buka terasa subjektif, karena melibatkan hati yang tersentuh terasa personal.
"Di buku ini pengalaman langsung para anak bawang yang diendapkan dan dituturkan membuat masing-masing tulisan punya kekuatan dan tentu saja sentuhan personal," tutur dia.(Editor : Ade P Marboen).
Mereka yang menamakan diri "anak bawang Balai Kota" itu memberi judul buku Ahok dan Hal-Hal yang Belum Terungkap dan buku itu resmi diluncurkan hari ini di Jakarta.
Ada 30 catatan yang mereka tulis dalam buku dan rata-rata merupakan pengalaman paling berkesan selama bekerja bersama Ahok.
Mulai dari rasa bangga dapat mengajari Ahok mengenai tempat kerja bersama, kekaguman terhadap video-video yang diunggah ke YouTube hingga kebiasaan Ahok di meja makan.
"Saya merasakan saya anak kecil sok tahu ngajarin gubernur. Deg-degan kalau beliau mengiyakan (ide) karena menjadi kebijakan, salah satunya soal kantor dunia maya," kata Ayu K Dewi, salah satu mantan staf dia, di Jakarta, Jumat.
Selain Ayu masih ada 21 anak bawang lainnya yang berkontribusi dalam buku ini. Mereka ini berasal dari latar belakang pendidikan dan program magang yang berbeda.
"Waktu itu kami berpikir membuat buku, yang bikin ragu-ragu, kami enggak ingin membebani bapak. Ini pengalaman kami. Kami ingin sejauh mungkin enggak membebani bapak," kata Fiona Handayani dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, editor buku, Wisnu Nugroho tak menampik isi buka terasa subjektif, karena melibatkan hati yang tersentuh terasa personal.
"Di buku ini pengalaman langsung para anak bawang yang diendapkan dan dituturkan membuat masing-masing tulisan punya kekuatan dan tentu saja sentuhan personal," tutur dia.(Editor : Ade P Marboen).