Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, aman dikunjungi wisatawan pascaletusan freatik di Kawah Sileri, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arief Rahman.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, pada tanggal 1 April 2018, pukul 13.42 WIB, kembali terjadi letusan freatik di Kawah Sileri, yang mengeluarkan semburan lumpur dengan tinggi kurang lebih 150 meter," katanya di Banjarnegara, Minggu malam.
Ia mengatakan berdasarkan hasil pemantuan di lapangan menunjukkan sebaran material lumpur dari letusan freatik itu sejauh lebih kurang 100 meter ke arah timur, 50 meter ke arah utara, 200 meter ke arah selatan, dan 100 meter ke arah barat laut atau objek wisata D`Qiano.
Sementara itu saat dilakukan pengukuran gas di udara pada jarak sekitar 40 meter dari pusat titik letusan freatik, tidak terdeteksi gas berbahaya.
Dalam hal ini, gas CO2 sebesar 0,04 persen volume atau di bawah ambang batas normal 0,5 persen volume, sedangkan H2S dan SO2 tidak terdeteksi (0 ppm).
"Berdasarkan pemantauan di lokasi kejadian hingga pukul 16.00 WIB menunjukkan tidak adanya letusan susulan," katanya.
Ia mengatakan jika sebelumnya, petugas PPGA Dieng telah berkoordinasi dengan BPBD Banjarnegara terkait adanya perubahan suhu dan penurunan permukaan air Kawah Sileri pada tanggal 29 Maret 2018.
Menurut dia, koordinasi tersebut dilakukan dalam rangka kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya letusan freatik di Kawah Sileri.
Terkait dengan letusan freatik tersebut, Arief mengatakan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat maupun wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 200 meter dari bibir kawah.
Selain itu, kata dia, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu terkait dengan aktivitas Gunungapi Dieng serta selalu mengikuti arahan dari BPBD Banjarnegara maupun BPBD Provinsi Jawa Tengah.
"Yang pasti, Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng tetap aman dikunjungi wisatawan meskipun terjadi letusan freatik di Kawah Sileri. Itu karena Kawah Sileri hanyalah satu dari sekian banyak destinasi wisata yang ada di Dieng," katanya.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, pada tanggal 1 April 2018, pukul 13.42 WIB, kembali terjadi letusan freatik di Kawah Sileri, yang mengeluarkan semburan lumpur dengan tinggi kurang lebih 150 meter," katanya di Banjarnegara, Minggu malam.
Ia mengatakan berdasarkan hasil pemantuan di lapangan menunjukkan sebaran material lumpur dari letusan freatik itu sejauh lebih kurang 100 meter ke arah timur, 50 meter ke arah utara, 200 meter ke arah selatan, dan 100 meter ke arah barat laut atau objek wisata D`Qiano.
Sementara itu saat dilakukan pengukuran gas di udara pada jarak sekitar 40 meter dari pusat titik letusan freatik, tidak terdeteksi gas berbahaya.
Dalam hal ini, gas CO2 sebesar 0,04 persen volume atau di bawah ambang batas normal 0,5 persen volume, sedangkan H2S dan SO2 tidak terdeteksi (0 ppm).
"Berdasarkan pemantauan di lokasi kejadian hingga pukul 16.00 WIB menunjukkan tidak adanya letusan susulan," katanya.
Ia mengatakan jika sebelumnya, petugas PPGA Dieng telah berkoordinasi dengan BPBD Banjarnegara terkait adanya perubahan suhu dan penurunan permukaan air Kawah Sileri pada tanggal 29 Maret 2018.
Menurut dia, koordinasi tersebut dilakukan dalam rangka kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya letusan freatik di Kawah Sileri.
Terkait dengan letusan freatik tersebut, Arief mengatakan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat maupun wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 200 meter dari bibir kawah.
Selain itu, kata dia, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu terkait dengan aktivitas Gunungapi Dieng serta selalu mengikuti arahan dari BPBD Banjarnegara maupun BPBD Provinsi Jawa Tengah.
"Yang pasti, Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng tetap aman dikunjungi wisatawan meskipun terjadi letusan freatik di Kawah Sileri. Itu karena Kawah Sileri hanyalah satu dari sekian banyak destinasi wisata yang ada di Dieng," katanya.