Temanggung (Antaranews Jateng) - Puluhan petani di Desa Mento, Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dengan bimbingan petugas pengendali organisme pengganggu tanaman Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Temanggung melakukan pengendalian penyakit hawar daun bakteri.

Petugas pengendali organisme pengganggu tanaman UPT Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, Nawawi di Temanggung, Rabu, mengatakan dalam pengendalian penyakit padi ini juga melibatkan Babinsa dan aparatur sipil setempat.

Penyakit hawar daun bakteri (HDB) merupakan salah satu penyakit utama padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo). Patogen ini dapat menginfeksi tanaman padi pada semua fase pertumbuhan tanaman dari mulai pesemaian sampai menjelang panen.

Penyebab penyakit (patogen) menginfeksi tanaman padi pada bagian daun melalui luka daun atau lubang alami berupa stomata dan merusak klorofil daun. Hal tersebut menyebabkan menurunnya kemampuan tanaman untuk melakukan fotosintesis yang apabila terjadi pada tanaman muda mengakibatkan mati dan pada tanaman fase generative mengakibatkan pengisian gabah menjadi kurang sempurna.

Nawawi mengatakan penyemprotan ini sasarannya adalah penyakit hawar daun bakteri atau petani sering menyebut kresek.

"Penyemprotan ini merupakan salah satu pengendalian secara kuratif atau responsif yang sebetulnya secara mandiri petani telah mengendalikan secara alami baik mulai dari penanaman budi daya tanaman yang sehat kemudian diikuti dengan aplikasi bahan agen hayati, tetapi karena perkembangan cuaca sering lembab kerena hujan, berembun, dan sebagainya serangan masih cukup tinggi," katanya.

Oleh karena itu, katanya, kemudian dilakukan pengendalian secara responsif, yaitu menggunakan bakterisida.

Ia menyebutkan pengendalian penyakit hawar daun bakteri di desa Mento, Kecamatan Candiroto ini dilakukan di lahan padi seluas 15 hektare.

Ia menuturkan penyakit hawar daun bakteri ini cukup berisiko apabila tidak dikendalikan karena akan mengganggu hasil panen.

"Khusus di Temanggung tahun ini hama tikus, wereng termasuk kresek masih dalam batas wajar, artinya memang di lahan itu tidak mungkin nol persen, namun karena aktivitas teman-teman di lapangan dibantu PPL dan Babinsa mudah-mudahan tidak terganggu produksi padi tahun ini," katanya.

 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024