Batang (Antaranews Jateng) - Bupati Batang Wihaji dalam rangkaian kegiatan "Ngudo Roso" siap mengajarkan budi pekerti kepada siswa sebagai upaya mencegah kenakalan remaja dan menjaga karakter bangsa seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi serta informasi.

"Derasnya budaya asing melalui berbagai media dapat melunturkan karakter bangsa Indonesia. Oleh karena, kita memiliki kewajiban dan tidak bosan mengajarkan budi pekerti pada siswa agar penerus bangsa tidak kehilangan karakter sebagai jati diri bangsa," katanya di Batang, Jawa Tengah, Rabu.

Menurut dia, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang memiliki beragam budaya, adat, dan kultur budaya ketimuran dengan karakater sopan santun, "tepo sliro" (tenggang rasa) yang saling mengormati satu sama lainnya.

Kendati demikian, kata dia, dengan perkembangan zaman yang makin pesat diiringi kemajuan teknologi dan informasi maka hal itu bisa mengancam karakter budaya ketimuran. Hal itu, menjadi keprihatinan dan tanggung jawab semua pihak untuk mengantisipasinya.

"Kami sebagai pemimpin daerah mempunyai kewajiaban mengembalikan karakaternya. Oleh karena, kami setiap kali melakukan kunjungan dalam program `Ngudo Roso` ke desa menyempatkan mengajar budi pekerti di sekolah," katanya.

Pada kesempatan itu, Wihaji juga mengingatkan kepada siswa agar tidak terjebak menggunakan narkotika dan obat terlarang (narkoba) karena hal itu akan merusak masa depan generasi muda.

"Kami ingatkan jangan pernah mencoba narkoba karena akan merusak saraf yang bisa mengubah perasaan, cara berpikir, serta perilaku seseorang yang menggunakannya. Oleh karena, jauhilah narkoba dan bencilah narkoba," katanya.

Wakil Bupati Batang Suyono mengatakan masa depan bangsa Indonesia dan Kabupaten Batang tergantung dari generasinya sehingga pemkab akan terus mengunjungi sekolah dan mengajar budi pekerti kepada siswa.

"Setiap kegiatan `Ngudo Roso` kami terus mengajarkan budi pekerti pada siswa. Kita ingin generasi bangsa terbebas dari narkoba. Kami ingin generasi muda bisa lebih baik lagi, lebih pintar yang tanpa meninggalkan karakter dan jati diri bangsa dengan budi pekertinya," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024