Magelang (Antaranews Jateng) - Kota Magelang, Jawa Tengah, relatif kondusif dan aman bagi aktivitas kaum difabel atau orang yang memiliki kemampuan berbeda, khususnya tunanetra, kata Sekretaris Dewan Perwakilan Cabang Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Magelang Fajar Abdul Amin.

"Kota ini dirasa cukup kondusif dan aman bagi para penyandang disabilitas, khususnya para tunanetra," katanya di sela musyawarah cabang organisasi itu yang dihadiri Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito di Magelang, Selasa.

Ia mencontohkan tentang fasilitas umum berupa jalan-jalan di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan tersebut yang sudah rata dan memadai untuk para penyandang tunanetra berkegiatan.

Tempat jalan kaki di kawasan pusat pertokoan "Pecinan" di Jalan Pemuda Kota Magelang misalnya, katanya, tidak ada lubang yang bisa membahayakan penyandang tunanetra saat melewatinya. "Semuanya bisa dilewati dengan aman," kata Fajar.

Ia juga mengatakan bahwa situasi keamanan yang relatif kondusif juga membuat para penyandang disabilitas di kota itu nyaman dalam beraktivitas.

Ketua DPC Pertuni Kota Magelang Fajriyah mengatakan pemkot setempat telah menunjukkan keberpihakan kepada para penyandang disabilitas melalui berbagai program pembangunan.

"Dukungan dan bantuan dari Pemkot Magelang ini ditunjukan dengan arah pergerakan pembangunan untuk perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas," kata dia.

Ia mengharapkan implementasi pencapaian pembangunan Kota Magelang yang selalu menempatkan penyandang disabilitas sebagai prioritas sehingga mereka dapat tersentuh langkah-langkah afirmatif dalam rangka pemenuhan taraf hidup normal.

Terkait dengan program kerja, ujarnya, Pemkot Magelang juga menunjukkan perhatian, antara lain pelatihan keterampilan pijat bagi penyandang tunanetra.

Pelatihan seperti itu, katanya, sebagai program penting bagi mereka karena sebagian besar penyandang tunanetra bekerja sebagai tukang pijat.

Dengan keterampilan memadai menjadi tukang pijat, katanya, mereka bisa bekerja dengan baik dan mampu bersaing dengan tukang pijat dari kalangan orang-orang normal.

"Karena yang merambah pekerjaan pijat ini sekarang sudah banyak," katanya dalam Muscab Pertuni Kota Magelang di Sasana Pelayanan Sosial Anak Kumuda Putera Puteri Kota Magelang itu.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan berbagai ruas jalan di Kota Magelang saat ini sudah bagus dan layak dilewati para penyandang disabilitas karena kalangan tersebut selama ini secara aktif memberikan masukan kepada pemkot.

Pemkot Magelang juga akan merealisasikan aspirasi Pertuni setempat terkait dengan tempat untuk kantor sekretariat organisasi tersebut. (hms)


 

Pewarta : Maximianus Hari Atmoko
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024