Jakarta (Antaranews Jateng) - Kalau Sobat GoHitz pemerhati sosial media, pasti pernah lihat viral foto Pandji Pragiwaksono yang seperti caleg (Calon anggota legislatif). Jangan-jangan setelah sepak terjangnya pada Pilkada lalu, Pandji benar-benar akan terjun ke dunia politik!
Foto Pandji yang seperti caleg ini, tidak hanya seliweran di sosial media saja. Tapi juga dapat terlihat pada beberapa baliho. Bahkan, ada juga foto Pandji yang tersebar sedang berkumpul dengan kader partai politik.
Tapi tenang, jangan berburuk sangka dulu! Ternyata semua ini hanya starategi marketing Pandji untuk mempromosikan "Pragiwaksono Stand Up Comedy World Tour 2018". Penggunaan strategi marketing ini memang cukup unik. Pasalnya, banyak juga yang percaya dan menjadikan bahan diskusi.
"Saya coba bikin sebuah desain kampanye yang mengesankan seakan-akan saya mau maju nyaleg, tanpa saya pernah menyebut bahwa saya mau nyaleg. Jadi ide itu muncul, kemudian saya susun rencananya, saya desain handsign-nya dan saya kasih nama dan Alhamdulilah responnya positif," ungkap Pandji dalam jumpa pers di Le Seminyak, Cipete, Jakarta, Seperti dikutip laman hiburan Gohitz.com.
Konser stand up comedy dari Pandji ini akan bercerita tentang kisah hidupnya dari mulai anak-anak sampai masalah persatuan bangsa. Makanya, komedian dan juga aktor ini, menggunakan nama belakangnya sebagai judul konser.
"Jadi kurang lebihnya kayak otobiografi saya. Pragiwaksono itu artinya kebijaksanaan, nah yang saya mau bahas di konser ini adalah tentang itu. Bahwa saya percaya persatuan Indonesia dan cara kita menyikapi situasi politik itu membutuhkan kebijaksanaan. Harus bijak menyikapi politik di Indonesia," terang bintang "Insya Allah Sah" itu.
Konser "Pragiwaksono Stand Up Comedy World Tour 2018" akan dilangsungkan di sembilan kota seperti Manila (28 Juli), Shanghai (13 Oktober), Guangzhou (14 Oktober), Dusseldorf (27 Oktober), Amsterdam (28 Oktober), Nuremberg (3 November), Surabaya (10 November), Yogyakarta (1 Desember) dan ditutup di Plenary Hall, Jakarta Convention Center pada 26 Januari 2019.
"Kalau teman-teman perhatiin, setiap tur saya tutup di Jakarta itu bulan Desember, tapi ini pertama kalinya saya taruh di bulan Januari 2019. Itu sengaja diambil karena pengin misleading aja, supaya jadi alasan untuk bisa maju tahun 2019. Memang banyak kesengajaan yang saya lakukan," tutup Pandji.(Editor : Maria Cicilia Galuh).
Foto Pandji yang seperti caleg ini, tidak hanya seliweran di sosial media saja. Tapi juga dapat terlihat pada beberapa baliho. Bahkan, ada juga foto Pandji yang tersebar sedang berkumpul dengan kader partai politik.
Tapi tenang, jangan berburuk sangka dulu! Ternyata semua ini hanya starategi marketing Pandji untuk mempromosikan "Pragiwaksono Stand Up Comedy World Tour 2018". Penggunaan strategi marketing ini memang cukup unik. Pasalnya, banyak juga yang percaya dan menjadikan bahan diskusi.
"Saya coba bikin sebuah desain kampanye yang mengesankan seakan-akan saya mau maju nyaleg, tanpa saya pernah menyebut bahwa saya mau nyaleg. Jadi ide itu muncul, kemudian saya susun rencananya, saya desain handsign-nya dan saya kasih nama dan Alhamdulilah responnya positif," ungkap Pandji dalam jumpa pers di Le Seminyak, Cipete, Jakarta, Seperti dikutip laman hiburan Gohitz.com.
Konser stand up comedy dari Pandji ini akan bercerita tentang kisah hidupnya dari mulai anak-anak sampai masalah persatuan bangsa. Makanya, komedian dan juga aktor ini, menggunakan nama belakangnya sebagai judul konser.
"Jadi kurang lebihnya kayak otobiografi saya. Pragiwaksono itu artinya kebijaksanaan, nah yang saya mau bahas di konser ini adalah tentang itu. Bahwa saya percaya persatuan Indonesia dan cara kita menyikapi situasi politik itu membutuhkan kebijaksanaan. Harus bijak menyikapi politik di Indonesia," terang bintang "Insya Allah Sah" itu.
Konser "Pragiwaksono Stand Up Comedy World Tour 2018" akan dilangsungkan di sembilan kota seperti Manila (28 Juli), Shanghai (13 Oktober), Guangzhou (14 Oktober), Dusseldorf (27 Oktober), Amsterdam (28 Oktober), Nuremberg (3 November), Surabaya (10 November), Yogyakarta (1 Desember) dan ditutup di Plenary Hall, Jakarta Convention Center pada 26 Januari 2019.
"Kalau teman-teman perhatiin, setiap tur saya tutup di Jakarta itu bulan Desember, tapi ini pertama kalinya saya taruh di bulan Januari 2019. Itu sengaja diambil karena pengin misleading aja, supaya jadi alasan untuk bisa maju tahun 2019. Memang banyak kesengajaan yang saya lakukan," tutup Pandji.(Editor : Maria Cicilia Galuh).