Purwokerto (Antaranews Jateng) - Kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri khususnya Sekolah Polisi Negara akan ditingkatkan, kata Kepala Lemdiklat Polri Komisaris Jenderal Polisi Unggung Cahyono.

"Saya memang sejak menjabat Kalemdiklat, saya tekankan SPN yang pertama meningkatkan kompetensi gadik (tenaga pendidik) dan gadikan (tenaga kepedidikan). Itu kami datangkan LSP (Lembaga Sertifikasi dan Profesi)," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.

Kalemdiklat mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam peletakan batu pertama pembangunan masjid di lingkungan Sekolah Polisi Negara Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Purwokerto.

Menurut dia, hal itu ditujukan untuk meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di SPN.

Bahkan, kata dia, peningkatan kompetensi bagi tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan itu juga akan dilakukan hingga tingkat sekolah staf dan pimpinan (sespim), widya iswara, serta utama bintang dua.

"Itu pun kemarin saya berikan waktu tiga hari, yang pertama latihan selama dua hari, yang (hari) ketiga adalah ujian kompetensi. Saya tidak mau di dalam SPN ini, gadiknya kalau mengajar itu cerita, cerita pengalamannya waktu jadi kapolres, wakapolres, saya tidak mau itu," katanya.

Ia mengatakan para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan itu diajari bagaimana menyusun kurikulum, membuat bahan pelajaran, dan teori mengajar.

"Itu yang saya lakukan mulai tingkat bintang dua yang berada di Sespim Lembang," katanya.

Lebih lanjut, Kalemdiklat mengaku tidak senang terhadap kekerasan sehingga lembaga pendidikan ditekankan agar tidak ada kekerasan seperti pemukulan.

"Tidak ada lagi pemukulan di lembaga pendidikan. Kalau nanti di lembaga pendidikan terjadi kekerasan, sesudah lulus nanti akan melaksanakan kekerasan terhadap masyarakat," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024