Boyolali (Antaranews Jateng) - Pusat Koperasi Angkatan Udara Lanud Adi Soemarmo meminta maaf atas kejadian terhadap salah satu penumpang yang memsan taksi "online" di luar bandara kemudian dicegat oleh oknum petugasnya.

"Kami membenarkan kejadian itu, oknum petugas anggota sopir taksi di bandara dan kami minta maaf salah satu penumpang asal Solo yang dirugikan," kata Kepala Pusat Koperasi Angkatan Udara (Kapuskopau) Lanud Adi Soemarmo Kapten Nurrohman di Boyolali, Selasa.

Namun pihaknya menyangkal kejadian tindakan arogansi yang dilakukan petugas taksi bandara tidak sampai menangani penumpang.

Nurrohman mengatakan, pihaknya sebagai koperasi dengan bisnis taksi hanya mengangkut penumpang di bandara dan mereka dilarang mengambil penumpang di luar bandara.

Pihaknya mengamankan wilayah sendiri, sedangkan taksi "online" memang dilarang mengambil penumpang di bandara. Mereka tidak boleh mengambil menumpang di kawasan bandara hingga radius dua kilometer dari bandara.

Menurut dia, para anggota koperasi tersebut memang bertugas untuk mengamankan bandara. Mereka ini adalah sopir taksi bandara yang sedang libur dan diperbantukan untuk membantu pengamanan bandara.

Nurrohman mengatakan, Bandara Adi Soemarmo sebenarnya milik militer yang disewa oleh sipil. Masalah keamanan, tetap menjadi otoritas TNI AU.

Salah satu bentuk pengamanan itu, kata dia, dengan membentuk bisnis taksi yang bekerjasama dengan Angkasa Pura.

Menurut dia, dengan taksi bandara tersebut cara pengamanan terhadap para penumpang pesawat yang turun di Bandara Adi Soemarmo. Lewat itu, taksi bandara mengantar sampai tempat tujuan karena tidak semua kendaraan umum bisa masuk.

"Kami sebagai pengelola koperasi di bandara menjalankan koperasi untuk pelayanan penumpang bandara nyaman. Salah satu otoritas yang belum bisa dimasuki taksi `online` adalah bandara," katanya.

Salah satu penumpang pesawat yang merupakan warga Solo sebelumnya memesan taksi `online" di Bandara Adi Soemarmo dicegat oleh oknum petugas Lanud. Kejadian itu ramai media sosial dan menjadi viral.

Seorang warga Solo, yakni Sari Hardiyanto, yang mengunggah cerita pengalaman dirinya beserta istri yang dicegat oknum petugas Lanud Adi Soemarmo saat usai memesan taksi "online" di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, pada Jumat (16/3), di laman facebooknya menjadi viral.

Pada unggahannya Sari Hardiyanto yang kebetulan juga sebagai wartawan di salah satu media "online" di Solo itu, yang telah mendapat banyak komentar, likes, kemudian dibagikan di grup Info Cegatan Solo (ICS) hingga dibuka atau mendapat respon lebih dari 4.000 kali.

Menurut Sari Hardiyanto dirinya bersama istri pulang dari Jakarta turun ke Bandara Adi Soemarmo sudah dua kali memesan taksi "online". Namun dia kemudian mendapat telepon dari pengemudi yang tidak berani menjemput dari dalam bandara.

"Saya kemudian berjalan kaki keluar dari bandara hingga sekitar satu kilometer dan berhenti sebuah supermarket Mangu Boyolali. Tidak sengaja di supermarket itu bertemu dengan pengemudi taksi `online` mau mengantarnya ke rumah," kata Sari.

Namun, dirinya bersama istri ketika mau masuk mobil kemudian digedor dua oknum petugas Lanud dan dipaksa untuk turun. Mereka akhirnya dibawa ke sebuah tempat dan diinterogasi sejumlah oknum petugas tersebut. 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024