Baca juga: Pati susun peta jalan mutu pelayanan TPIPati (Antaranews Jateng) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati, Jawa Tengah, segera menyusun peta jalan untuk meningkatkan mutu pelayanan di tempat pelelangan ikan (TPI) di kabupaten ini agar retribusi sektor perikanan juga meningkat.

"Peta jalan yang akan kami susun nantinya menyasar soal kualitas sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, serta manajemen," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati Edy Martanto di Pati, Selasa.

Dengan adanya peta jalan (roadmap) tersebut, dia berharap, setiap periode tertentu akan diupayakan bisa mencapai target, termasuk target pembangunan fisik TPI.

"Kami juga sudah mengomunikasikan dengan sejumlah pihak terkait karena hal itu harus didukung penganggaran," ujarnya.

Ia berharap nelayan yang selama ini melakukan transaksi penjualan ikan hasil tangkapannya juga lebih nyaman, demikian halnya para pembeli.

Ia mencontohkan di salah satu TPI ternyata ada yang mampu menyediakan ruangan khusus yang dilengkapi pendingin ruangan sehingga para nelayan maupun pedagang yang melakukan transaksi juga nyaman.

Selain itu, kata dia, kualitas ikan juga tetap terjaga karena berada dalam ruangan dengan suhu udara yang terjaga.

Fasilitas lainnya, yakni tersedianya monitor hasil lelang sehingga lebih transparan.

Menurut dia, hal itu memang bisa dicontoh, namun harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

Terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan TPI, kata dia, nantinya juga akan menggandeng tim ahli teknologi informasi karena direncakan akan dikembangkan aplikasi yang bisa meningkatkan kualitas pelayanan di TPI.

Dalam rangka meningkatkan retribusi dari hasil lelang ikan di TPI, Dinas Kelautan dan Perikanan Pati juga berencana menggunakan model sampling dalam menarik retribusi hasil tangkapan nelayan yang dilelang di TPI.

Dengan model seperti itu, dia berharap, retribusi yang diterima bisa maksimal karena benar-benar sesuai dengan jumlah ikan yang ditangkap nelayan.

Sebelumnya, kata dia, memang belum tepat ukur dan jumlah ikan yang dilelang.

"Kami juga akan memperbaiki kinerja petugas di masing-masing TPI. Apalagi, beberapa nelayan juga sering mengeluh soal antrean dalam membongkar ikan dari kapal karena semakin lama mengantre semakin menurun kualitas ikannya," ujarnya.

Untuk mencapai target peningkatkan kualitas pelayanan, kata dia, memang harus didukung anggaran yang memadai, karena infrastrukturnya juga harus diperbaiki.

Jangka panjang, kata dia, dalam rangka mengecek soal tepat ukur dan jumlah ikan yang dilelang di TPI akan dibuatkan jembatan timbang untuk mobil pengangkut ikan dari TPI.

"Setiap kendaraan pengangkut ikan yang keluar dari TPI akan melalui jembatan timbang tersebut dan akan mendapatkan bukti ukurnya sehingga kami juga bisa mengevaluasi soal jumlah ikan yang dilelang lewat TPI," ujarnya.

Kabupaten Pati kini memiliki delapan TPI, meliputi TPI Bajomulyo Juwana I, TPI Bajomulyo Juwana II, TPI Pecangaan Batangan, TPI Margomulyo Tayu, TPI Alasdowo Dukuhseti, TPI Banyutowo Dukuhseti, dan TPI Puncel Dukuhseti.

Dari delapan TPI di Kabupaten Pati, TPI Bajomulyo II yang memberikan kontribusi terbesar terjadinya transaksi penjualan ikan hasil tangkapan nelayan.

Untuk jumlah kapal motor besar di Kabupaten Pati sebanyak 748 unit, kapal motor tempel sebanyak 1.374 unit.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024