Magelang (Antaranews Jateng) - Perum Bulog Subdivre Kedu berencana kembali menggelar operasi pasar (OP) beras di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, untuk menekan tingginya harga beras di pasaran.

Kepala Bulog Subdivre Kedu, Sri Emilia Mudiyanti di Magelang, Rabu, menyebutkan ada tiga mitra kerja Bulog yang telah mengambil beras OP tersebut sebanyak 45 ton.

"Masing-masing pengambilan 10 ton, 15 ton, dan 20 ton, pengambilan beras telah dilakukan pekan lalu," katanya.

Ia mengatakan saat ini beras tersebut baru selesai proses pengolahan sebelum disalurkan melalui OP.

"Kemarin memang sudah ada pengambilan dari mitra sebanyak 45 ton, tetapi baru selesai proses pengolahan, jadi belum disalurkan ke masyarakat," katanya.

Ia menjelaskan sesuai standar Bulog sebelum disalurkan ke pasar supaya beras diperbaiki agar kondisinya lebih baik dan bisa diterima masyarakat.

"Bukan berarti jelek, karena terlalu lama disimpan maka beras berdebu maka perlu dibersihkan. Kalau untuk OP diharapkan beras putih, untuk mendekati hal itu kami kerja sama dengan mitra untuk melaksanakan pengolahan supaya bisa diterima masyarakat," katanya.

Ia menyebutkan hingga pertengahan Februari 2018 Bulog Kedu sudah menyalurkan beras OP sekitar 1.500 ton yang tersebar di Kabupaten Magelang, Wonosobo, Temanggung, Purworejo, Kebumen, dan Kota Magelang.

Menurut dia, dari sejumlah beras OP yang disalurkan tersebut, paling tinggi di Kabupaten Purworejo mencapai 450 ton.

Menyinggung penghentian sementara OP beras di Pasar Gotong Royong dan Pasar Rejowinangun Kota Magelang, dia mengatakan karena belum ada permintaan dari satker dan saat ini tengah dilakukan evaluasi pelaksanaan OP tersebut.

Menurut dia dengan pelaksanaan OP beberapa waktu lalu ada penurunan harga beras, tetapi tidak drastis.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Temanggung, Rony Nurhastuti ketika dihubungi menyatakan tidak ada rencana OP beras di Temanggung.

"Bulan Februari ini tidak ada OP lagi karena sudah ada penyaluran bantuan sosial rastra, yakni masing-masing penerima manfaat mendapat 10 kilogram beras secara gratis," katanya.

Ia menuturkan kalau ada rencana OP beras pasti ada koordinasi antara Pemkab Temanggung dengan Bulog dan sampai sekarang tidak ada koordinasi.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024