Pati (Antaranews Jateng) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengingatkan petani untuk tidak terlalu khawatir dengan panen raya yang bisa berdampak pada penurunan harga jual gabah karena pemerintah siap meningkatkan penyerapan gabah petani hingga dua kali lipat.
"Kami menargetkan penyerapan gabah petani hingga dua kali lipat sampai Juni 2018 mencapai 4,4 juta ton atau setara beras 2,2 juta ton," kata Mentan yang didampingi Bupati Pati Haryanto di sela-sela panen padi di Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Rabu.
Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo bersama wakilnya Jusuf Kalla selalu mengingatkan agar menjaga petani.
Di antaranya, menjaga harga jual gabah petani agar mereka tetap mendapatkan keuntungan, kemudian menjaga infrastruktur dengan membangun saluran irigasi, memunculkan teknologi yang bisa membuat peningkatkan produksi dan peningkatan indeks pertanaman.
Dalam rangka membantu petani agar tetap mendapatkan keuntungan, pemerintah dalam melakukan penyerapan gabah petani menerapkan fleksibilitas harga sebesar Rp4.070 per kilogramnya.
Untuk saat ini, lanjut dia, Perum Bulog siap melakukan penyerapan beras petani.
Sementara sesuai Inpres Nomor 5/2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah yang merupakan inpres terakhir soal harga pokok pembelian (HPP) gabah dan beras, HPP untuk gabah kering panen (GKP) ditetapkan sebesar Rp3.700 per kilogram.
"Kebijakan fleksibilitas harga gabah sebesar Rp4.070/kg agar petani terselamatkan dari potensi kerugian karena panen raya sehingga mengakibatkan harga turun," ujarnya.
Mentan: Pemerintah serap gabah dua kali lipat (VIDEO)
Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman bersama Bupati Pati Haryanto serta sejumlah pejabat dari TNI, anggota DPD, serta instansi lainnya menunjukkan tanaman padi hasil panen di Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Rabu (7/2). (Foto: Akhmad Nazaruddin Lathif)