Bandung (Antaranews Jateng) - Kafe Cat's Village di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, menyuguhkan konsep unik yakni pengunjung bisa makan dan minum serta ditemani atau bermain dengan sejumlah kucing dari berbagai macam ras.
Awalnya kafe ini berada di Jalan Banda Kota Bandung, namun akhir tahun 2017 tepatnya bulan Desember Cat's Village berpindah tempat ke Jalan Raya Lembang Nomor 136A Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Tidak ada perubahan konsep, hanya saja saat ini telah bertambah empat ekor kucing baru sehingga ada 14 ekor kucing yang akan menemani pengunjung bersantai di sana.
"Kita ngeliatnya dari karakter kucingnya, kalo kucingnya bisa dekat dengan orang ya kita bawa ke sini. Kadang ada kucing yang takut sama orang, jadi kasihan ke kucingnya sama orang juga jadi enggak bisa main sama kucing itu," kata Ripandy Adha (28) selaku pemilik Cat's Village.
Pandi, sapaan akrab Ripandy Adha mengatakan jika ide ini muncul dari adiknya, berawal dari melihat kafe kucing yang sudah populer di Jepang maka ia ingin menjadi yang pertama di Indonesia.
Tidak disangka ternyata di Jakarta sendiri sudah ada yang membuat konsep seperti itu, setidaknya dirinya bisa menjadi yang pertama di Bandung.
Menurut dia, untuk memasuki ruangan kucing ini pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp50.000 per satu jam, dengan menambah Rp50 ribu lagi pengunjung dapat bermain bebas dengan kucing-kucing yang ada.
Tidak seperti makan di pinggir jalan, kucing di sini sudah tahu mana makanannya jadi tidak perlu takut berebut makanan sama kucing di sana.
Tetapi ada aturan yang berlaku untuk pengunjung yang ingin bermain dengan kucing, seperti tidak boleh foto kucing dengan flash, jangan mengagetkan, jangan memberi makanan manusia dan lainnya.
Makanannya sendiri beragam, tetapi tidak ada makanan berat. Menurut Pandi ini lebih dibuat untuk bersantai dan bermain, jadi Ia sengaja tidak mencatumkan makanan berat pada menunya.
"Kita enggak ngasih makanan-makanan berat, jadi kaya cemilan aja jadi di sini lebih ke untuk main untuk santai," katanya.
"Saya sih sebenernya pengen bikin desa kucing ya, kita bikin miniaturnya rumah-rumah untuk kucing jadi dilahan terbuka gitu. Tapi ya itu cita-cita saya, sekarang sih bikin rumahnya dulu saja," lanjutnya. (Editor : Gilang Giliarta).
Awalnya kafe ini berada di Jalan Banda Kota Bandung, namun akhir tahun 2017 tepatnya bulan Desember Cat's Village berpindah tempat ke Jalan Raya Lembang Nomor 136A Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Tidak ada perubahan konsep, hanya saja saat ini telah bertambah empat ekor kucing baru sehingga ada 14 ekor kucing yang akan menemani pengunjung bersantai di sana.
"Kita ngeliatnya dari karakter kucingnya, kalo kucingnya bisa dekat dengan orang ya kita bawa ke sini. Kadang ada kucing yang takut sama orang, jadi kasihan ke kucingnya sama orang juga jadi enggak bisa main sama kucing itu," kata Ripandy Adha (28) selaku pemilik Cat's Village.
Pandi, sapaan akrab Ripandy Adha mengatakan jika ide ini muncul dari adiknya, berawal dari melihat kafe kucing yang sudah populer di Jepang maka ia ingin menjadi yang pertama di Indonesia.
Tidak disangka ternyata di Jakarta sendiri sudah ada yang membuat konsep seperti itu, setidaknya dirinya bisa menjadi yang pertama di Bandung.
Menurut dia, untuk memasuki ruangan kucing ini pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp50.000 per satu jam, dengan menambah Rp50 ribu lagi pengunjung dapat bermain bebas dengan kucing-kucing yang ada.
Tidak seperti makan di pinggir jalan, kucing di sini sudah tahu mana makanannya jadi tidak perlu takut berebut makanan sama kucing di sana.
Tetapi ada aturan yang berlaku untuk pengunjung yang ingin bermain dengan kucing, seperti tidak boleh foto kucing dengan flash, jangan mengagetkan, jangan memberi makanan manusia dan lainnya.
Makanannya sendiri beragam, tetapi tidak ada makanan berat. Menurut Pandi ini lebih dibuat untuk bersantai dan bermain, jadi Ia sengaja tidak mencatumkan makanan berat pada menunya.
"Kita enggak ngasih makanan-makanan berat, jadi kaya cemilan aja jadi di sini lebih ke untuk main untuk santai," katanya.
"Saya sih sebenernya pengen bikin desa kucing ya, kita bikin miniaturnya rumah-rumah untuk kucing jadi dilahan terbuka gitu. Tapi ya itu cita-cita saya, sekarang sih bikin rumahnya dulu saja," lanjutnya. (Editor : Gilang Giliarta).