Demak (Antaranews) - Anggota TNI dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0716/Demak, Jawa Tengah, mendapatkan pelatihan tentang tata kelola budi daya pertanian untuk ikut mewujudkan kedaulatan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah.
Menurut Komandan Kodim 0716/Demak Letkol Inf Abi Kusnianto di Demak, Kamis, bekal ilmu pengetahuan yang dimiliki anggota Kodim Demak tersebut dalam rangka mewujudkan petani di Kabupaten Demak semakin cerdas dan berkualitas sebagai salah satu peran TNI dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Pengetahuan yang dimiliki anggota TNI tersebut, kata dia, sebagai bekal mereka sebagai pendampingan atau monitoring control terhadap sistem manajemen tata kelola budi daya pertanian.
"Setidaknya, kami bisa turut berperan dalam mewujudkan petani cerdas, berkualitas, sejahtera dan membangun harkat serta martabat pertanian Kabupaten Demak menjadi lebih baik," ujarnya.
Ia berharap pendampingan tersebut bisa mendongkrak produktivitas hasil pertanian serta mewujudkan petani berkualitas dan peningkatan ketahanan menuju kedaulatan pangan nasional.
Kegiatan pendidikan dan pelatihan tentang ilmu pertanian yang diselenggarakan di aula Kodim Demak itu, diikuti sekitar 80 personel dari beberapa Koramil.
Selain mendapatkan materi, para peserta diklat tersebut juga dijadwalkan mengunjungi lahan petani untuk melakukan interaksi dengan petani.
Jajaran Kodim Demak selama ini rajin mendampingi petani di Kabupaten Demak dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan.
Pada pertengahan Januari 2018, anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil Mranggen juga turut membantu petani di Desa Bandungrejo, Kecamatan Mranggen melakukan panen jagung.
Hal tersebut, sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan yang digalakkan pemerintah daerah dan dukungan tersebut diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menciptakan swasembada pangan.
Program ketahanan pangan yang digalakan pemerintah tidak hanya tanaman padi, melainkan ada komoditas lainnya, seperti jagung dan kedelai.
Untuk itu, TNI melalui Babinsa di tingkat desa dan Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) terus memberikan pendampingan kepada petani untuk menanam ketiga sumber makanan pokok tersebut.
Ketua Kelompok Tani Rejo Mulyo Desa Bandumgrejo Ngaidi mengungkapkan, komoditas jagung yang dipanen bersama TNI tersebut ditanam dengan sistem tumpangsari dengan padi di lahan seluas 0,6 hektare.
Hasil panennya, kata dia, mencapai 5,8 ton dengan harga jual sekitar Rp3.300 per kilogram.
Sebelumnya, kata dia, ketika petani menanam padi juga dibantu Babinsa.
Bantuan serupa, kata dia, juga dilakukan saat pengolahan lahan, pembibitan, perawatan, hingga penjualan didampingi mereka. ***3***
(U.KR-AN/B/I007/I007) 01-02-2018 19:14:38
Menurut Komandan Kodim 0716/Demak Letkol Inf Abi Kusnianto di Demak, Kamis, bekal ilmu pengetahuan yang dimiliki anggota Kodim Demak tersebut dalam rangka mewujudkan petani di Kabupaten Demak semakin cerdas dan berkualitas sebagai salah satu peran TNI dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Pengetahuan yang dimiliki anggota TNI tersebut, kata dia, sebagai bekal mereka sebagai pendampingan atau monitoring control terhadap sistem manajemen tata kelola budi daya pertanian.
"Setidaknya, kami bisa turut berperan dalam mewujudkan petani cerdas, berkualitas, sejahtera dan membangun harkat serta martabat pertanian Kabupaten Demak menjadi lebih baik," ujarnya.
Ia berharap pendampingan tersebut bisa mendongkrak produktivitas hasil pertanian serta mewujudkan petani berkualitas dan peningkatan ketahanan menuju kedaulatan pangan nasional.
Kegiatan pendidikan dan pelatihan tentang ilmu pertanian yang diselenggarakan di aula Kodim Demak itu, diikuti sekitar 80 personel dari beberapa Koramil.
Selain mendapatkan materi, para peserta diklat tersebut juga dijadwalkan mengunjungi lahan petani untuk melakukan interaksi dengan petani.
Jajaran Kodim Demak selama ini rajin mendampingi petani di Kabupaten Demak dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan.
Pada pertengahan Januari 2018, anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil Mranggen juga turut membantu petani di Desa Bandungrejo, Kecamatan Mranggen melakukan panen jagung.
Hal tersebut, sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan yang digalakkan pemerintah daerah dan dukungan tersebut diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menciptakan swasembada pangan.
Program ketahanan pangan yang digalakan pemerintah tidak hanya tanaman padi, melainkan ada komoditas lainnya, seperti jagung dan kedelai.
Untuk itu, TNI melalui Babinsa di tingkat desa dan Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) terus memberikan pendampingan kepada petani untuk menanam ketiga sumber makanan pokok tersebut.
Ketua Kelompok Tani Rejo Mulyo Desa Bandumgrejo Ngaidi mengungkapkan, komoditas jagung yang dipanen bersama TNI tersebut ditanam dengan sistem tumpangsari dengan padi di lahan seluas 0,6 hektare.
Hasil panennya, kata dia, mencapai 5,8 ton dengan harga jual sekitar Rp3.300 per kilogram.
Sebelumnya, kata dia, ketika petani menanam padi juga dibantu Babinsa.
Bantuan serupa, kata dia, juga dilakukan saat pengolahan lahan, pembibitan, perawatan, hingga penjualan didampingi mereka. ***3***
(U.KR-AN/B/I007/I007) 01-02-2018 19:14:38