Solo (Antaranews Jateng) - Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Surakarta, Jawa Tengah, akan menambah jumlah galeri investasi di kampus-kampus di Soloraya.
"Sejauh ini di wilayah Soloraya jumlah galeri investasinya baru ada sembilan. Jadi masih banyak yang belum kami jangkau, salah satunya Universitas Boyolali (UBY)," kata Kepala BEI Kantor Perwakilan Surakarta M Wira Adibrata di Solo, Kamis.
Ia mengatakan keberadaan galeri investasi di kampus penting mengingat nantinya mahasiswa merupakan pasar potensial untuk sektor pasar modal.
"Ketika mereka sudah kuat di teori dan praktik, kami berharap ketika mereka sudah memiliki penghasilan sendiri, akan tertarik untuk menginvestasikan sebagian penghasilan di pasar modal," katanya.
Mengenai jumlah investor pasar modal di Jawa Tengah yang tercatat oleh BEI hingga saat ini mencapai sekitar 50.000 investor. Untuk mahasiswa dan pelajar menduduki peringkat kedua untuk jumlah investor terbanyak, yaitu sebanyak 8.737 investor.
"Sedangkan investor terbanyak masih pegawai swasta sebanyak 27.808 investor. Melihat banyaknya investor dari pelajar, kami melihat potensi ini sangat baik," katanya.
Ia mengatakan dari yang sudah berjalan, keberadaan galeri investasi ini bisa memfasilitasi mata kuliah tertentu untuk materi praktiknya. Bahkan, untuk bisa menjadi investor, setiap mahasiswa cukup mengeluarkan uang sebesar Rp100.000 untuk membuka rekening.
Ia berharap dengan adanya penambahan jumlah galeri investasi tersebut akan berdampak pada peningkatan jumlah investor. Khusus di Soloraya, jika pada tahun lalu jumlah investor pasar modal sebanyak 18.000 investor, untuk tahun ini diharapkan jumlahnya bertambah 7.000 investor.
Sementara itu, Manajer Humas UBY Langgeng Widodo mengatakan sangat menyambut baik rencana BEI untuk membuka galeri kampus di UBY.
"Selama ini sasaran pasar modal di perkotaan, sangat tepat kalau BEI membuka galeri investasi di perguruan tinggi di tingkat kabupaten. Selama ini yang banyak menjadi korban investasi bodong kan masyarakat pedesaan," katanya.
Ia berharap ke depan galeri investasi bukan hanya diperuntukkan bagi mahasiswa tetapi juga mampu mengedukasi masyarakat umum agar lebih melek investasi.
"Sejauh ini di wilayah Soloraya jumlah galeri investasinya baru ada sembilan. Jadi masih banyak yang belum kami jangkau, salah satunya Universitas Boyolali (UBY)," kata Kepala BEI Kantor Perwakilan Surakarta M Wira Adibrata di Solo, Kamis.
Ia mengatakan keberadaan galeri investasi di kampus penting mengingat nantinya mahasiswa merupakan pasar potensial untuk sektor pasar modal.
"Ketika mereka sudah kuat di teori dan praktik, kami berharap ketika mereka sudah memiliki penghasilan sendiri, akan tertarik untuk menginvestasikan sebagian penghasilan di pasar modal," katanya.
Mengenai jumlah investor pasar modal di Jawa Tengah yang tercatat oleh BEI hingga saat ini mencapai sekitar 50.000 investor. Untuk mahasiswa dan pelajar menduduki peringkat kedua untuk jumlah investor terbanyak, yaitu sebanyak 8.737 investor.
"Sedangkan investor terbanyak masih pegawai swasta sebanyak 27.808 investor. Melihat banyaknya investor dari pelajar, kami melihat potensi ini sangat baik," katanya.
Ia mengatakan dari yang sudah berjalan, keberadaan galeri investasi ini bisa memfasilitasi mata kuliah tertentu untuk materi praktiknya. Bahkan, untuk bisa menjadi investor, setiap mahasiswa cukup mengeluarkan uang sebesar Rp100.000 untuk membuka rekening.
Ia berharap dengan adanya penambahan jumlah galeri investasi tersebut akan berdampak pada peningkatan jumlah investor. Khusus di Soloraya, jika pada tahun lalu jumlah investor pasar modal sebanyak 18.000 investor, untuk tahun ini diharapkan jumlahnya bertambah 7.000 investor.
Sementara itu, Manajer Humas UBY Langgeng Widodo mengatakan sangat menyambut baik rencana BEI untuk membuka galeri kampus di UBY.
"Selama ini sasaran pasar modal di perkotaan, sangat tepat kalau BEI membuka galeri investasi di perguruan tinggi di tingkat kabupaten. Selama ini yang banyak menjadi korban investasi bodong kan masyarakat pedesaan," katanya.
Ia berharap ke depan galeri investasi bukan hanya diperuntukkan bagi mahasiswa tetapi juga mampu mengedukasi masyarakat umum agar lebih melek investasi.