Purwokerto (Antaranews Jateng) - Kepolisian Resor Banyumas siap mengamankan pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak yang digelar di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kata Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Bambang Yudhantara Salamun.

"Untuk pelaksanaan pilkada ini, kami siapkan sekitar 970 personel, kemudian dibantu dua pertiga kekuatan kami, yaitu sekitar 600 personel dari TNI dan beberapa tenaga tambahan dari instansi pemerintahan, dari Linmas, dan dari Satpol PP," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, .Ahad.

Kapolres mengatakan hal itu kepada wartawan usai simulasi sistem pengamanan kota (sispamkota) dan penanggulangan tindakan anarkis dalam rangkaian kegiatan "Banyumas Police Expo 2018" serta Operasi Mantap Praja Candi 2018 menjelang pelaksanaan Pilkada Banyumas dan Pilkada Jateng yang akan digelar serentak pada tanggal 27 Juni.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya menggelar simulasi sispamkota dan penanggulangan tindakan anarkistis yang sebelumnya telah dilatihkan kepada anggota Polres Banyumas untuk dipertunjukkan kepada masyarakat.

"Tujuannya untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwasanya Polres Banyumas siap mengamankan pesta demokrasi, siap mengamankan Pilkada Serentak 2018 di wilayah Banyumas. Jadi, ini merupakan rangkaian kegiatan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwasanya, kami siap untuk mengamankan," tegasnya.

Bahkan, kata dia, pengamanan yang dilakukan Polres Banyumas tersebut tidak hanya untuk pilkada, juga terhadap setiap rangkaian kegiatan yang dilaksanakan masyarakat.

Kapolres mengatakan Polres Banyumas harus siap mengamankan dan segera bisa menyelesaikan segala macam bentuk konflik yang ada.

Dalam simulasi simpamkota dan penanggulangan tindakan anarkis itu digelar di Jalan Jenderal Soedirman sebelah selatan Alun-Alun Purwokerto itu digambarkan beberapa tahapan pilkada yang berjalan aman dan lancar.

Akan tetapi saat rekapitulasi perolehan suara di tingkat Komisi Pemilihan Umum, terjadilah aksi unjuk rasa yang digelar oleh puluhan ribu pendukung salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati.

Kericuhan pun tidak dapat dihindarkan karena massa berbuat anarkis dengan melempari anggota Polres Banyumas termasuk melakukan aksi pembakaran.

Unjuk rasa tersebut akhirnya dapat dibubarkan setelah personel Brimob yang datang ke lokasi kejadian memberikan tembakan peringatan, penembakan menggunakan peluru karet, dan penembakan menggunakan "water canon".

Setelah massa bubar, Polres Banyumas mendapat informasi jika di KPU ditemukan sebuah benda mencurigakan sehingga hal itu ditindaklanjuti oleh personel Brimob dengan melakukan penyisiran.

Akan tetapi saat personel penjinak bom Brimob melakukan identifikasi terhadap sebuah benda yang diduga bom, tiba-tiba terjadi ledakan di sebelahnya sehingga petugas tersebut jatuh.

Oleh karena mengenakan alat pelindung diri sesuai dengan prosedur, petugas itu selamat dari ledakan dan kembali mengidentifikasi benda mencurigakan yang tergelatak di atas salah satu meja KPU.

Setelah diyakini sebagai bom, benda tersebut selanjutnya dievakuasi dari KPU ke tempat yang aman untuk diledakkan.

Dalam simulasi juga digambarkan adanya seorang warga yang menjadi korban meninggal dunia akibat ledakan di KPU.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024