Cilacap (Antaranews Jateng) - Bantuan sosial beras sejahtera (bansos rastra) yang diberikan pemerintah untuk meringankan beban keluarga miskin harus tepat sasaran, kata Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji.

"Bansos rastra diberikan untuk penerima manfaat yang benar-benar membutuhkan," katanya saat peluncuran penyaluran bansos rastra di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu.

Kendati harga beras di pasaran saat sekarang cukup tinggi, dia mengatakan Kabupaten Cilacap tidak kekurangan beras karena stok di petani masih ada.

Menurut dia, petani menyimpan hasil panen sendiri dan menggiling gabah untuk dijadikan beras sesuai dengan kebutuhan.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Cilacap Umar Said mengatakan bansos rastra itu disalurkan sebanyak dua kali, yakni pada Januari dan Februari karena mulai Maret akan digantikan dengan bantuan pangan non-tunai (BPNT) senilai Rp110.000 per keluarga penerima manfaat (KPM).

Kendati demikian, dia mengatakan jika persiapan penyaluran BPNT belum selesai, bansos yang akan disalurkan masih berupa rastra.

Dia menyebutkan bahwa jumlah penerima bansos rastra di Kabupaten Cilacap tercatat 141.764 KPM.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas Setio Wastono mengatakan selain Kabupaten Cilacap, pada Rabu ini juga dilakukan peluncuran penyaluran bansos rastra untuk Banyumas dan Purbalingga, sedangkan Banjarnegara telah disalurkan pada Selasa (23/1).

Dia mengatakan bahwa Bulog Banyumas mengalokasikan beras sebanyak 4.422,3 ton untuk penyaluran bansos rastra pada Januari bagi 442.230 KPM di wilayah eks-Keresidenan Banyumas.

Ia menyebutkan bahwa penerima bansos rastra yang mencapai 442.230 KPM itu tersebar di Kabupaten Banjarnegara sebanyak 75.253 KPM, Banyumas 136.864 KPM, Cilacap 141.769 KPM, dan Purbalingga 88.349 KPM.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024