Kudus, (Antaranews Jateng) - Majunya Hartopo sebagai bakal calon Wakil Bupati Kudus mendampingi Muhammad Tamzil pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kudus 2018 mengancam keutuhan suara PDIP Perjuangan Kudus mengingat Hartopo kader partai bermoncong putih tersebut.

Bakal Calon Wakil Bupati Kudus Hartopo ditemui usai mendaftarkan diri ke KPU Kudus, Rabu, mengakui, ada beberapa kader PDIP Kudus yang memberikan dukungan terhadap dirinya yang maju mendampingi Muhammad Tamzil.

Hanya saja, lanjut dia, beberapa kader PDIP yang duduk di struktur kepengurusan partai di tingkat pengurus anak cabang diingatkan akan sanksi dari partai.

"Saya memang mengimbau mereka untuk tidak ikut," ujarnya.

Meskipun demikian, dia memperkirakan, bisa memperoleh dukungan dari kader PDIP.

Untuk mendapatkan dukungan tersebut, kata dia, tidak perlu dengan cara mobilisasi, apalagi paksaan.

"Kami juga harus bersikap `low profile`," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kudus Musthofa menjamin, soliditas PDIP tetap terjaga hingga 100 persen, sehingga tidak tergoyahkan.

"Terkait pilihan hidup, itu memang hak mereka. Jika tidak suka di PDIP lebih baik keluar," ujarnya.

Ia menegaskan siapa pun dalam struktur organisasi partai yang melanggar keputusan partai dipastikan akan mendapatkan sanksi organisasi.

Pemberian sanksi tersebut, lanjut dia, tanpa melihat pangkat, jabatan dan posisinya di struktural partai.

"Saya juga sependapat dengan pernyataan dari Ketua Umum PDIP, lebih baik memiliki orang dalam jumlah sedikit namun loyal, solid dan tegak lurus terhadap keputusan partai. Dari pada banyak orang tetapi tidak jelas," ujarnya.

Akhirnya, lanjut dia, saat ini mulai tersaring kader yang tidak loyal dipersilakan keluar dari PDIP.

Saat pendaftaran pasangan Muhammad Tamzil-Hartopo di KPU Kudus hari ini (10/1), juga tampak kader PDIP Heris Paryono yang juga matan Ketua DPRD Kudus yang mengenakan pakaian berwarna merah sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan yang diusung PKB, PPP dan Partai Hanura.

Sementara PDIP dalam mengusung Masan-Noor Yasin berkoalisi dengan Partai Demokrat, PAN, dan Partai Golkar. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024