Semarang, (Antaranews Jateng) - Sebanyak 78 pengemis, gelandangan, dan orang telantar (PGOT) terjaring razia yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (PP) Kota Semarang selama dua pekan terakhir.

"Mulai awal Desember 2017, kami mulai tingkatkan razia terhadap PGOT. Dalam dua minggu ini, tercatat 78 PGOT terjaring," kata Kepala Satpol PP Kota Semarang Endro P Martanto di Semarang, Jumat.

Menurut dia, penggencaran razia terhadap PGOT di berbagai jalan protokol di Kota Semarang dilakukan karena menjelang pergantian tahun biasanya jumlah PGOT yang berkeliaran selalu meningkat.

Ia mengatakan pergantian tahun kerap dimanfaatkan para PGOT biasanya untuk turun ke jalan karena pada momentum itu banyak wisatawan yang berlibur, termasuk di Kota Semarang.

"Kami membentuk tim kecil yang beranggotakan 12 personel untuk menyisir jalan-jalan protokol. Tim ini kami bagi dua, yakni masing-masing beroperasi pagi dan malam hari secara bergantian," katanya.

Dengan menggunakan sepeda motor trail, kata dia, para personel satpol PP menyusuri jalan-jalan protokol yang biasanya dijadikan tempat mangkal para PGOT untuk dibawa ke markas.

"Ya, termasuk pengamen. Ada beberapa kali pengamen yang kami tangkap. Kami amankan peralatan yang digunakan, sementara orangnya dibawa ke Panti Rehabilitasi Sosial Among Jiwo Semarang," katanya.

Endro menegaskan razia terhadap PGOT akan terus digencarkan hingga akhir Januari 2018 agar Kota Semarang semakin nyaman dan bersih dari PGOT yang ada di jalan-jalan protokol.

"Seluruh PGOT yang kami jaring akan dikirimkan ke Panti Rehabilitasi Sosial Among Jiwo Semarang untuk mendapatkan pembinaan. Sampai akhir Januari 2018, kami akan gencarkan razia," pungkasnya. 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024