Semarang, (Antaranews Jateng) - Kalangan anggota DPRD Jawa Tengah mempertanyakan keseriusan Pemprov Jateng merealisasikan rencana pembangunan Taman Safari Jawa Tengah atau Jateng Park di kawasan Wana Wisata Penggaron, Desa Susukan, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang.

"Sudah tiga tahun rencana pembangunan Jateng Park belum direalisasikan," kata anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah Didiek Hardiana di Semarang, Kamis.

Menurut dia, jika Pemprov Jateng bersikeras membangun Jateng Park di kawasan Wana Wisata Penggaron, maka dikhawatirkan proyek tersebut tidak bisa direalisasikan karena ada beberapa faktor penghambat, salah satunya mengenai status kepemilikan lahan.

"Kawasan Wana Wisata Penggaron itu kan lahan milik Perum Perhutani, sedangkan Jateng Park akan dibangun oleh investor, padahal Perum Perhutani meminta saham 51 persen atas Jateng Park, sisanya dibagi antara investor dan Pemprov Jateng. Pertanyaannya, apa ada investor yang mau dengan pola seperti itu?" ujarnya.

Politikus PDI Perjuangan itu menilai, jika pola pembagian saham itu memang harus dilakukan, maka peran Pemprov Jateng itu seperti apa.

"Apakah pemprov hanya sebatas menjadi `broker`? padahal semua yang mengurusi persiapan pembangunan Jateng Park ini adalah Pemprov Jateng," katanya.

Selain itu, Didiek juga mempertanyakan keamanan lahan yang akan dibangun Jateng Park karena jika lahan hijau itu dialihfungsikan menjadi Jateng Park, maka fungsi lahan Perum Perhutani sebagai penahan air akan hilang.

Oleh karena itu, ia meminta rencana pembangunan Jateng Park dikaji lagi terkait dengan dampaknya jika lahan itu dijadikan Jateng Park," ujarnya.

Ia menyarankan Pemprov Jateng membangun Jateng Park di Telaga Wening, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, karena di lokasi tersebut, pemprov mempunyai lahan seluas 400 hektare.

"Jika digarap 10 pesennya saja, sudah layak untuk dijadikan wahana wisata baru, lokasinya pun terbilang strategis. Dekat dengan jalan tol Trans Jawa, bahkan kabarnya investor Jatim Park sudah ke sana serta menyatakan ketertarikannya," katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Setda Pemprov Jateng Peni Rahayu masih optimistis bahwa Jateng Park akan segera dibangun di Desa Susukan.

Ia mengungkapkan, sudah ada enam investor yang berniat mendanai proyek pembangunan Jateng Park.

"Para calon investor sudah mengambil dokumen lelang, satu investor dari luar negeri, sisanya lokal. Ada yang dari Jatim juga," ujarnya.

Pemprov Jateng akan melakukan "beauty contest" pada 7 Januari 2018 dan setelah presentasi dan paparan, diharapkan bisa langsung memasuki proses lelang.

"Kalau semuanya lancar, ground breaking bisa dilakukan akhir Januari 2018, melesetnya mungkin ya Februari. Sementara ini masih on schedule, kok," katanya.

Pewarta : Wisnu Adhi N.
Editor :
Copyright © ANTARA 2024