Solo, ANTARA JATENG - Kepolisian Resor Kota Surakarta bersama TNI, Pemkot, dan organisasi masyarakat setempat akan bergotong royong mengamankan 168 gereja yang tersebar di 51 kelurahan di Solo, menjelang Natal 2017 hingga Tahun Baru 2018.

Kepala Bagian Operasional Polresta Surakarta, Kompol Arief Joko, di Solo, Senin, mengatakan, mengatakan, dari hasil rapat koordinasi yang diikuti kepolisian, TNI, Pemda, sejumlah ormas parpol, dan ormas sosial untuk pengamanan menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 dengan menurunkan sebanyak 1.120 personel gabungan.

Menurut Arief Joko,  tim gabungan tersebut diterjunkan untuk mengamanan gereja-gereja dan sejumlah tempat yang menjaid titik keramaian pada perayaan menuambut datangnya tahun baru.

"Jumlah gereja di Kota Solo, sebanyak 168 gereja tersebar yang menjadi prioritas pengamanan selama perayaan Natal. Kegiatan pengamanan itu, terbagi atas tiga skala prioritas yakni pertama ada 16 gereja, prioritas kedua 35 gereja, dan prioritas ketiga ada 117 gereja," kata Arief.

Menurut dia, gereja yang membedakan prioritas tersebut dilihat dari data banyaknya jemaat yang hadir sekitar 1.500 orang, identifikasi lokasi pinggir jalan besar, dan melaksanakan ibadahnya lebih dari tiga kali saat Natal.

"Kami selain Polri dan TNI, juga ikut mengamankan ormas parpol, ormas sosial, pengurus gereja, tokoh agama, dan tokoh masyarakat jelang Natal hingga Tahun Baru 2018," kata Arief.

Menurut dia, kegiatan pengamanan gereja akan dilakukan selama 24 jam saat Natal. Pada kegiatan ini, juga didirikan enam pos pengamanam yakni di kawasan Sriwedari, Faroka Jajar, Gading, Jurug Jebres, Joglo Nusukan, dan Gladak tengah kota.

Ia mengatakan pihaknya berharap yang menjadi atensi pada kegiatan pengamanan tersebut agar sama-sama meningkatkan kesiapsiagaan baik melalui swakarasi seperti siskampling untuk masyarakat mambantu pengamanan kota maupun pemberdayakan ormas-ormas yang ada megamankan gereja Natal fan Tahun Baru.

"Polresta Surakarta menurunkan 540 personel di pos-pos pengamanan," katanya.

Menurut dia, operasi pengamanan akan dilaksanakan 10 hari mulai 23 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018 dengan diawali pelaksanakan sterilisasi tempat ibadah di Solo, dengan melibatkan Tim Jihandak Gegana.

Dia mengatakan potensi gangguan secara nyata hingga saat ini, wajar ke kejahatan-kejahatan pencurian kendaraan bermotor. Kejahatan yang berimplikasi hubungannya dengan teror dan sebagainya, tetapi hingga sekarang belum ada.

"Kami berharap kesiapsiagaan amsyarakat yang dibutuhkan bersama membantu Polri/TNI, jika ada orang baru, mencurigakan segera diinformasikan untuk meminimalisir ancaman Kamtimas," kata Arief. 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024