Semarang, ANTARA JATENG - Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden RI Joko Widodo, memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk ikut memajukan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Tidak semua usaha yang saya tekuni berhasil. Saya pernah punya `clothing line` tahun 2014 dan bangkrut," katanya, saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Selasa.
Namun, kata dia, kebangkrutan usahanya itu tidak lantas membuatnya berhenti berusaha, tetapi justru membuatnya semakin bersemangat untuk membuat berbagai "startup", seperti aplikasi "madhang.id".
Kaesang menyampaikan kuliah umum bertema "Open Your Mind Creative Your Source" dan menceritakan lika-liku menekuni berbagai bidang usaha di hadapan sekitar 400 mahasiswa Udinus.
Dengan gayanya yang kocak, apa adanya, dan lucu dalam menyampaikan pengalaman usahanya itu beberapa kali mengundang gelak tawa para mahasiswa Udinus peserta kuliah umum itu.
Berbagai "startup" pernah dijalankan Kaesang, mulai "clothing line" Sang Javas, Sang Pisang atau nugget dari pisang, "board game" Hompimpa", dan terakhir adalah aplikasi "madhang.id".
Aplikasi "madhang.id" merupakan kolaborasi putra orang nomor satu di Indonesia itu dengan tim dari Udinus, sebagai aplikasi untuk mempromosikan menu masakan rumahan dari kalangan ibu rumah tangga.
Pada Senin (11/12), Kaesang bersama para "founder" lainnya telah memperkenalkan aplikasi tersebut kepada para anggota Pembinaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Semarang di Balai Kota Semarang.
"Sebelum aplikasi ini dicetuskan, tim `madhang.id` sudah melakukan riset terlebih dahulu. Sekitar 90 persen orang menjawab masakan paling enak adalah masakan rumahan buatan ibu mereka," katanya.
Segmentasi dari aplikasi "madhang.id", diakuinya merupakan kalangan ibu rumah tangga sebagai "tenant" yang tidak diharuskan memiliki warung, asalkan bersedia menyediakan tempat bagi pembeli untuk makan di tempat.
Untuk segmentasi pengguna aplikasi sangat luas, meliputi kalangan pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, dan tidak menutup kemungkinan wisatawan yang bisa memajukan sektor UMKM.
"Para pengguna juga bisa berkomunikasi langsung dengan `tenant`. Saya rasa sektor UMKM bisa lebih memilikin `value` di negara sendiri dengan berkembangnya `startup` semacam ini," katanya.
Sementara itu, Rektor Udinus Semarang Prof Edi Noersasongko dalam sambutannya menegaskan perguruan tinggi harus menjadi motor penggerak untuk perubahan agar tidak terlindas kemajuan zaman.
Selain Kaesang, kuliah umum tersebut juga mengundang Operational Senior Manager Enterprise, Government and Business Services PT Telkom Indonesia Leonardho Budhi sebagai narasumber.
"Tidak semua usaha yang saya tekuni berhasil. Saya pernah punya `clothing line` tahun 2014 dan bangkrut," katanya, saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Selasa.
Namun, kata dia, kebangkrutan usahanya itu tidak lantas membuatnya berhenti berusaha, tetapi justru membuatnya semakin bersemangat untuk membuat berbagai "startup", seperti aplikasi "madhang.id".
Kaesang menyampaikan kuliah umum bertema "Open Your Mind Creative Your Source" dan menceritakan lika-liku menekuni berbagai bidang usaha di hadapan sekitar 400 mahasiswa Udinus.
Dengan gayanya yang kocak, apa adanya, dan lucu dalam menyampaikan pengalaman usahanya itu beberapa kali mengundang gelak tawa para mahasiswa Udinus peserta kuliah umum itu.
Berbagai "startup" pernah dijalankan Kaesang, mulai "clothing line" Sang Javas, Sang Pisang atau nugget dari pisang, "board game" Hompimpa", dan terakhir adalah aplikasi "madhang.id".
Aplikasi "madhang.id" merupakan kolaborasi putra orang nomor satu di Indonesia itu dengan tim dari Udinus, sebagai aplikasi untuk mempromosikan menu masakan rumahan dari kalangan ibu rumah tangga.
Pada Senin (11/12), Kaesang bersama para "founder" lainnya telah memperkenalkan aplikasi tersebut kepada para anggota Pembinaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Semarang di Balai Kota Semarang.
"Sebelum aplikasi ini dicetuskan, tim `madhang.id` sudah melakukan riset terlebih dahulu. Sekitar 90 persen orang menjawab masakan paling enak adalah masakan rumahan buatan ibu mereka," katanya.
Segmentasi dari aplikasi "madhang.id", diakuinya merupakan kalangan ibu rumah tangga sebagai "tenant" yang tidak diharuskan memiliki warung, asalkan bersedia menyediakan tempat bagi pembeli untuk makan di tempat.
Untuk segmentasi pengguna aplikasi sangat luas, meliputi kalangan pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, dan tidak menutup kemungkinan wisatawan yang bisa memajukan sektor UMKM.
"Para pengguna juga bisa berkomunikasi langsung dengan `tenant`. Saya rasa sektor UMKM bisa lebih memilikin `value` di negara sendiri dengan berkembangnya `startup` semacam ini," katanya.
Sementara itu, Rektor Udinus Semarang Prof Edi Noersasongko dalam sambutannya menegaskan perguruan tinggi harus menjadi motor penggerak untuk perubahan agar tidak terlindas kemajuan zaman.
Selain Kaesang, kuliah umum tersebut juga mengundang Operational Senior Manager Enterprise, Government and Business Services PT Telkom Indonesia Leonardho Budhi sebagai narasumber.