Cilacap, ANTARA JATENG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemerintah Kabupaten Cilacap meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak dari bibit siklon tropis 95S yang muncul di perairan selatan Jawa Tengah.

"BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) telah mengeluarkan peringatan dini terkait dengan bibit siklon tropis 95S," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Martono di Cilacap, Senin.

Ia mengatakan dalam peringatan dini disebutkan bahwa bibit siklon tropis 95S berdampak terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai dengan angin kencang.

Oleh karena itu, BPBD Cilacap meningkatkan koordinasi lintas sektoral dengan TNI/Polri, instansi vertikal, seluruh organisasi perangkat daerah, aparat wilayah, dan sukarelawan penanggulangan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Bagi warga yang berdomisili di wilayah rawan terjadinya bencana, baik banjir, longsor, angin kencang, maupun gelombang pasang, diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan apabila terjadi hujan dan angin kencang," katanya.

Pihaknya juga meningkatkan kesiapsiagaan Posko Siaga 24.7 di Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Cilacap maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPBD Wilayah Kroya, Cilacap, dan Sidareja.

Selain itu, kata dia, mempersiapkan kebutuhan logistik dan peralatan apabila suatu saat terjadi hal yang bersifat darurat bencana.

Berdasarkan hasil pemantauan BMKG melalui citra satelit pada Senin, pukul 07.00 WIB, bibit siklon tropis 95S yang muncul di perairan selatan Jawa Tengah berada di 9,0 lintang selatan dan 109,5 bujur timur atau sekitar 180 kilometer sebelah barat daya Cilacap.

Bibit siklon tropis 95S tersebut bergerak ke arah timur-timur laut dengan kecepatan 3 knots atau 6 kilometer per jam, sedangkan tekanan terendah mencapai 1.005 milibar dengan kekuatan 35 kilometer per jam atau 20 knots.

Pada Selasa (28/11), pukul 07.00 WIB, bibit siklon tropis 95S diprakirakan berada di sekitar 9,5 lintang selatan dan 111,0 bujur timur atau sekitar 200 kilometer sebelah selatan-tenggara Cilacap yang bergerak ke arah timur-tenggara dengan kecepatan 4 knots atau 7 kilometer per jam serta tekanan terendah mencapai 1.000 milibar dengan kekuatan 55 kilometer per jam atau 30 knots.

Bibit siklon tropis 95S berdampak terhadap peningkatan tinggi gelombang di sejumlah wilayah perairan.

Bahkan, tinggi gelombang 2,5-4 meter berpotensi terjadi di Laut Jawa, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Samudra Hindia selatan Jawa Tengah.

Selain itu, bibit siklon tropis 95S memberikan dampak juga berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur serta angin kencang dengan kecepatan hingga 20 knot juga berpotensi terjadi di wilayah Banten hingga Yogyakarta. ***4***



(U.KR-SMT/B/M029/M029) 27-11-2017 11:44:39

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024