Solo, ANTARA JATENG - Harga beberapa kebutuhan pokok seperti daging ayam dan telur di pasar tradisional di Kota Solo memasuki musim hujan mulai berangkak naik karena pasokan barang ke pasar cenderung berkurang.

Berdasarkan pantauan di Pasar Tradisional Sidodadi Kleco Solo, Jumat, menyebutkan, harga daging ayam rata-rata dijual Rp30.000 per kilogram atau mengalami kenaikan Rp2.000 per kg dibanding dua hari sebelumnya, dan telur yang sebelum hanya dijual Rp20.000 per kg kini naik menjadi Rp22.000 per kg, sedangkan stok di pedagang masih relatif cukup.

Menurut nyonya Siti (40) salah satu pedagang di Pasar Sidodadi Solo, kenaikan harga daging ayam sejak dua hari ini, sedangkan permintaan pembeli cenderung menurun.

Menurut Siti yang menyediakan daging ayam rata-rata sebanyak 100 ekor per hari biasanya daganganya habis terjual sekitar pukul 10.00 WIB, tetapi karena berkurangnya permintaan pembeli kini hingga pukul 12.00 WIB baru habis.

Bahkan, daging ayam dagangannya kadang-kadang masih tersisa sekitar tiga hingga lima kg per hari dari persediaan sekitar 80 kg per hari. Sedangkan, harga daging sapi dijual tetap stabil yakni Rp100.000 per kg untuk kualitas baik dan Rp85.000 untuk kualitas dua.

Pedagang Pasar Sidodadi lainnya, Taufik (30) mengatakan kenaikan harga telur tersebut bertahan mulai Rp18.000 per kg, kemudian naik Rp19.000/kg dan naik lagi Rp20.000 per kg dan kini menjadi Rp22.000 per kg.

Taufik mengatakan kenaikan telur ayam tersebut dampak dari musim hujan saat ini, membuat produksi telur berkurang dibanding pada musim kemarau, sehingga pasokan ke pasar cenderung berkurang.

"Informasi dari tingkat pemasok, pada musim hujan membuat ternak ayam produksi turun. Kami sebelumnya dipasok telur ayam rata-rata tiga hingga empat kotak atau sekitar 60 kg per hari, tetapi kini hanya dua hingga tiga kotak saja," kata Taufik.

Namun, kata Taufik, kenaikan harga telur tersebut tidak diikuti harga barang kebetuhan pokok lainnya seperti beras, minyak goreng, dan gulan tetap dijual stabil. Harga beras dijual antara Rp10.000 per kg hingga Rp11.800 per kg, minyak goreng rata-rata Rp12.000 per kg dan gulan Rp11.000 per kg.

Pada musik hujan saat ini, juga berdampak pada harga komoditas sayuran yang ada kecederungan naik karena pasokan barang ke pasar berkurang. Seperti, harga cabai merah besar yang sebelumnya hanya Rp29.000 per kg kini naik menjadi Rp30.000 per kg, bawang putih dari Rp19.500 per kg menjadi Rp23.000 per kg, Bwang merah yang sebelumnya hanya Rp20.000 per kg kini menjadi Rp25.000 per kg, sedangkan jenis lainnya masih stabil.

Menurut nyonya Sukiyem salah satu pedagang sayuran di Pasar Sidodadi kenaikan harga sayuran tersebut dampak dari musim hujan yang menyebabkan kualitas sayur menjadi menurun, sehingga pasokan ke pasar berkurang.

"Jenis sayuran pada musim hujan mudah busuk, sehingga pasokan cenderung berkurang, dan harga ini, tergantung dari stok barang," kata Sukiyem.

Harga sayuran lainnya, seperti cabai rawit merah Rp18.000 per kg, tomat Rp10.000 per kg, wortel Rp9.000 per kg , kobis Rp6.000 per kg, dan kentang Rp15.000 per kg.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagyo saat dikonfirmasi soal kenaikan harga beberapa barang kebutuhan pokok dampak musim hujan saat ini, membenarkan. Namun, kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok itu, masih wajar dan terjangkau masyarakat.

Kendati demikian, kata Subagyo persediaan barang-barang kebutuhan pokok di pasar masih cukup melimpah karena pasokan dari tingkat distributor berjalan lancar.

"Kami berharap harga kebutuhan pokok tetap stabil hingga Natal dan Tahun Baru mendatang," katanya. 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024