Pekalongan, ANTARA JATENG - Pemkab Pekalongan, Jawa Tengah, mengingatkan pada aparatur sipil negara yang bekerja di pusat kesehatan masyarakat menghilangkan sikap disparitas antarpuskesmas agar pelayanan pada masyarakat tetap terjaga.
Bupati Pekalongan, Asif Kholbihi di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa saat ini fasilitas sarana dan parasarana yang tersedia di puskesmas sudah memadai sehingga tidak ada lagi sikap disparitas antarpuskesmas.
"Bagi kepala dinas kesehatan saya ingatkan agar bidan desa dapat dipantau dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Jangan sampai ada lagi bidan desa tidak berada di desa saat masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan," katanya.
Ia juga menyoroti pada para dokter muda agar lebih semangat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat pedesaan.
Dokter generasi milinial ini, kata dia, mempunyai satu ciri yaitu orang yang tidak bisa ditekan dan orang yang tidak bisa diintervensi.
"Oleh karena, silakan kebebasan yang dimiliki itu diapresiasikan untuk melayani masyarakat dengan lebih baik. Mari kita tolong masyarakat dan jangan sampai ada ibu hamil yang meninggal lagi karena terlambat mendapatkan pertolongan dari tenaga medis," katanya.
Ia minta jajaran kesehatan untuk bekerja keras dan meningkatkan pelayanan pada masyarakat secara ikhlas dan lebih cerdas.
"Tolong semangat melayani ini kita tingkatkan. Jika sebelumnya dalam memberikan pelayanan secara `judes` mari kita tinggalkan diganti dengan sikap yang ramah," katanya.
Ia menambahkan pemkab siap memberikan insentif bagi dokter maupun perawat yang bertugas di pelosok pedesaan akan mendapatkan insentif.
Bupati Pekalongan, Asif Kholbihi di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa saat ini fasilitas sarana dan parasarana yang tersedia di puskesmas sudah memadai sehingga tidak ada lagi sikap disparitas antarpuskesmas.
"Bagi kepala dinas kesehatan saya ingatkan agar bidan desa dapat dipantau dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Jangan sampai ada lagi bidan desa tidak berada di desa saat masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan," katanya.
Ia juga menyoroti pada para dokter muda agar lebih semangat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat pedesaan.
Dokter generasi milinial ini, kata dia, mempunyai satu ciri yaitu orang yang tidak bisa ditekan dan orang yang tidak bisa diintervensi.
"Oleh karena, silakan kebebasan yang dimiliki itu diapresiasikan untuk melayani masyarakat dengan lebih baik. Mari kita tolong masyarakat dan jangan sampai ada ibu hamil yang meninggal lagi karena terlambat mendapatkan pertolongan dari tenaga medis," katanya.
Ia minta jajaran kesehatan untuk bekerja keras dan meningkatkan pelayanan pada masyarakat secara ikhlas dan lebih cerdas.
"Tolong semangat melayani ini kita tingkatkan. Jika sebelumnya dalam memberikan pelayanan secara `judes` mari kita tinggalkan diganti dengan sikap yang ramah," katanya.
Ia menambahkan pemkab siap memberikan insentif bagi dokter maupun perawat yang bertugas di pelosok pedesaan akan mendapatkan insentif.