Batang, ANTARA JATENG - Puluhan warga Desa Depok, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memblokir akses jalan menuju pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), Senin, karena mereka kecewa terhadap janji pemerintah daerah dan investor untuk memperbaiki jalan yang kini sudah rusak.
Warga Desa Depok, Suud di Batang, Senin, mengatakan bahwa pemblokiran jalan menuju proyek PLTU sudah berlangsung selama lima hari terakhir ini karena warga kecewa dengan janji pemkab dan investor untuk memperbaiki jalan itu tidak kunjung dipenuhi.
"Pada awalnya jalan desa Depok menuju PLTU pada kondisi bagus. Akan tetapi, setelah dilalui truk pengangkut material pembangunan PLTU, jalan Desa Depok menjadi rusak parah," katanya.
Kekecewaan warga Desa Depok, kata dia, kini makin memuncak karena selain menimbulkan polusi debu juga jalan yang kini rusak itu hanya ditambal dengan sisa limbah PLTU.
"Kami berharap pada pemkab dan investor agar jalan yang semula bagus dapat dikembalikan bagus seperti semula dan tidak mengganggu aktivitas warga. Kami akan terus melakukan pemblokiran jalan jika pemda belum bisa memberikan solusi terkait permasalahan itu," katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Batang, Nasikhin mengatakan masalah penambalan atau pengurukan jalan desa sudah melalui kesepakatan warga.
"Pengurukan itu adalah permintaan warga karena jalannya rusah parah dan banyak lubang. Adapun alasan menggunakan sisa limbah material karena warga sudah sepakat dan sudah ditandatangani oleh kepala desa serta para tokoh desa setempat," katanya.
Ia mengatakan perbaikan jalan Desa Depok memang menjadi tanggung jawab pengembang pembangunan PLTU dan kini masih terus dilakukan negosiasi agar jalan dapat segera diperbaiki.
"Akan tetapi, apanila warga masih terus meributkan pengurukan itu maka kapan masalah itu dapay diselesaikan. Kita masih menunggu anggaran karena nilai pembangunan jalan itu tidak sedikit," katanya.
Warga Desa Depok, Suud di Batang, Senin, mengatakan bahwa pemblokiran jalan menuju proyek PLTU sudah berlangsung selama lima hari terakhir ini karena warga kecewa dengan janji pemkab dan investor untuk memperbaiki jalan itu tidak kunjung dipenuhi.
"Pada awalnya jalan desa Depok menuju PLTU pada kondisi bagus. Akan tetapi, setelah dilalui truk pengangkut material pembangunan PLTU, jalan Desa Depok menjadi rusak parah," katanya.
Kekecewaan warga Desa Depok, kata dia, kini makin memuncak karena selain menimbulkan polusi debu juga jalan yang kini rusak itu hanya ditambal dengan sisa limbah PLTU.
"Kami berharap pada pemkab dan investor agar jalan yang semula bagus dapat dikembalikan bagus seperti semula dan tidak mengganggu aktivitas warga. Kami akan terus melakukan pemblokiran jalan jika pemda belum bisa memberikan solusi terkait permasalahan itu," katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Batang, Nasikhin mengatakan masalah penambalan atau pengurukan jalan desa sudah melalui kesepakatan warga.
"Pengurukan itu adalah permintaan warga karena jalannya rusah parah dan banyak lubang. Adapun alasan menggunakan sisa limbah material karena warga sudah sepakat dan sudah ditandatangani oleh kepala desa serta para tokoh desa setempat," katanya.
Ia mengatakan perbaikan jalan Desa Depok memang menjadi tanggung jawab pengembang pembangunan PLTU dan kini masih terus dilakukan negosiasi agar jalan dapat segera diperbaiki.
"Akan tetapi, apanila warga masih terus meributkan pengurukan itu maka kapan masalah itu dapay diselesaikan. Kita masih menunggu anggaran karena nilai pembangunan jalan itu tidak sedikit," katanya.