Solo, ANTARA JATENG - Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, menularkan sejumlah inovasi yang dikembangkan untuk mewujudkan kota layak anak kepada perwakilan Pemerintah Kabupaten Nias, Manado, dan Papua.

"Banyak hal yang kami terapkan untuk menjadikan Solo sebagai kota layak anak, salah satunya menerapkan puskemas ramah anak," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPPA PM) Surakarta Widdi Srihanto pada paparannya di acara fasilitasi workshop dan kunjungan lapangan kota layak anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI di Hotel Loji Solo, Rabu.

Ia mengatakan untuk menjadikan puskesmas ramah anak, tidak perlu dengan bangunan yang bagus melainkan dilihat dari manajemennya, salah satu yang harus dipastikan adalah keberadaan dokter spesialis.

"Selain itu, dengan adanya puskemas ramah anak ini kami ingin siapapun mereka (anak-anak, red) tidak takut untuk masuk ke puskesmas," katanya.

Ia mengatakan selain puskesmas yang juga harus diperhatikan adalah adanya kelompok pendukung ibu di 51 kelurahan, turunnya angka kematian bayi, bertambahnya jumlah penerima ASI eksklusif, pemberian makanan tambahan anak sekolah, dan menurunnya kekurangan gizi pada balita.

"Selain itu, untuk menuju Surakarta menuju kota layak anak, kami juga sudah menyiapkan lima posyandu terintegrasi, 67 pojok ASI, dan 17 RS ramah anak," katanya.

Dengan dilakukannya sejumlah upaya yang dilakukan, oleh Pemerintah Republik Indonesia Kota Solo diganjar sejumlah penghargaan terkait kota layak anak. Bahkan, predikat kota layak anak sendiri sudah dicapai sejak 11 tahun lalu.

Pada kesempatan yang sama, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Surakarta Said Romadhon mengatakan untuk bisa memperoleh penghargaan sebagai kota layak anak banyak terobosan yang dilakukan oleh Pemkot Solo.

"Salah satu yang kami lakukan adalah menerbitkan kartu insentif anak, ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada anak-anak di Kota Solo," katanya.

Ia mengatakan kartu identitas anak tersebut konsep dan fungsinya sama dengan KTP elektronik. Selain itu, dengan kartu tersebut anak-anak bisa memperoleh fasilitas diskon di 52 stakeholder yang sudah bekerja sama dengan Pemkot Solo.

"Karena inovasi ini, saat ini kartu tersebut menjadi program nasional," katanya.


Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024