Magelang, ANTARA JATENG - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengemukakan terobosan sistem pembayaran retribusi secara elektronik (e-retribusi) untuk para pedagang di Pasar Rejowinangun dilakukan secara bertahap.

"Saya rasa e-retribusi ini bagus dan bisa diterapkan di Pasar Rejowinangun. Tapi, untuk penerapannya akan dilakukan secara bertahap," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Jumat.

Ia mengatakan hal itu terkait dengan penerimaan Anugerah Pancawarna 2017 untuk Pasar Rejowinangun sebagai pasar terbaik nasional kategori jumlah pedagang di atas 500 orang.

Penyerahan penghargaan kepada Wali Kota Sigit itu di Auditorium Kementerian Perdagangan RI di Jakarta, Kamis (26/10). Penyerahan dilakukan oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Tjahya Widayanti, didampingi Ketua Dewan Pembina Yayasan Danamon Peduli, Bayu Krisna Murti.

Di kategori yang sama, terbaik kedua diraih Pasar Kliwon Kabupaten Kudus dan ketiga Pasar Flamboyan Kota Pontianak.

Sigit juga menyatakan bangga atas penghargaan tersebut. Pasar Rejowinangun pernah terbakar pada 2008, empat tahun kemudian dibangun dan kemudian diresmikan untuk aktivitas perdagangan, terutama masyarakat Kota Magelang dan sekitarnya.

"Prestasi ini satu sisi memang membanggakan dan menjadi motivasi untuk meningkatkan kemajuan pengelolaannya. Masih banyak yang harus dibenahi agar pasar kita makin nyaman dan tingkat kunjungan terus meningkat," ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Pedagang (Disperindag) Kota Magelang Joko Budiyono menjelaskan penghargaan itu diberikan kepada pengelola pasar rakyat, baik pemda, BUMD, maupun swasta yang berhasil mengelola, mengembangkan, dan melakukan inovasi untuk kemajuan pasar rakyat di Indonesia.

Inovasi terhadap pengelolaan Pasar Rejowinangun, ucapnya, menjadi nilai plus dalam penilaian yang dilakukan oleh suatu tim.

Ia mengatakan berbagai inovasi bagi Pasar Rejowinangun, antara lain menyangkut konsep pasar semimodern, penambahan fasilitas dan sarana prasarana, seperti tempat penitipan anak, ruang laktasi, layanan kesehatan, pasar tertib ukur, kantor peguyuban pedagang, dan papan harga sembako.

Selain itu, menyiagakan puluhan petugas kebersihan pasar, melakukan pembinaan pedagang dengan materi tentang kebersihan lingkungan, memasang kamera pengintai, dan menempatkan petugas keamanan untuk berjaga 24 jam di pasar itu. (hms)


Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor :
Copyright © ANTARA 2024