Kudus, ANTARA JATENG - Perombakan pengurus di tubuh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kudus 2018 tidak akan mengurangi soliditas jajaran pengurus, kata Ketua DPC Partai Gerindra Kudus Sunaryo.

"Bahkan, suasana di internal pengurus hingga kini cukup kondusif karena pengurus lama tetap diakomodir," ujar Sunaryo yang merupakan Ketua DPC Partai Gerindra Kudus yang baru menggantikan pengurus lama Sulhadi di Kudus, Jumat.

Menurut dia, tidak ada istilah pengurus lama ditinggalkan, karena semua dirangkul untuk membesarkan partai.

Perombakan kepengurusan DPC Partai Gerindra Kudus yang baru tertuang dalam SK DPP Partai Gerindra nomor 09-0134/Kpts/DPP Gerindra/2017 tertanggal 29 November 2017, yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP Prabowo Subiyanto.

Di dalam SK tersebut, DPP menunjuk Sunaryo sebagai ketua DPC Partai Gerindra Kudus menggantikan Sulhadi.

Dalam pertemuan saat serah terima, kata Sunaryo, semua juga menyatakan mematuhi perintah partai.

"Untuk perombakan memang dilakukan secara dari atas ke bawah, sehingga DPP langsung menurunkan surat keputusan dan saya siap mengemban amanah ini," ujarnya.

Meskipun dirinya mantan kader Partai Golkar, dia menyatakan, dirinya bukanlah kader karbitan yang menjabat ketua.

Untuk saat ini, kata dia, jajaran pengurus akan fokus ke proses verifikasi partai politik calon peserta Pemilu 2019.

Ia menganggap, persiapan harus dimulai dari sekarang agar mesin partai bisa berjalan maksimal.

Terkait dengan penggantian wakil ketua DPRD Kudus dari sebelumnya dijabat Nurhudi digantikan Agus Wariono, katanya, merupakan kewenangan DPP Partai Gerindra yang dimungkinkan memiliki pertimbangan lain dalam mengambil kebijakan tersebut.

Sementara proses penggantian wakil ketua DPRD Kudus, katanya, akan dilakukan sesuai mekanisme.

Untuk saat ini, lanjut dia, pengurus masih fokus untuk proses verifikasi terlebih dahulu.

Mantan Ketua DPC Partai Gerindra Sulhadi mengaku, tetap setia terhadap Partai Gerindra dan tetap berkomitmen untuk membesarkan partai.

"Saya juga menyadari, bahwa pergantian pengurus dilakukan secara penunjukan. Meskipun demikian, pengurus lama jangan ditinggalkan begitu saja," ujarnya.

Ia berharap, pengurus baru harus mampu menjamin agar kader tetap solid, terlebih saat ini akan menghadapi dua agenda politik, yakni Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

"Jika kader tidak solid, tentu akan berpengaruh terhadap pencapaian partai," ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, di tingkat pengurus anak cabang (PAC) juga terjadi perombakan pengurus.


Pewarta : Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor :
Copyright © ANTARA 2024