Purwokerto, ANTARA JATENG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto terus memberdayakan perekonomian pondok pesantren, kata Deputi Kepala KPw BI Purwokerto Fadhil Nugroho.
"Hingga saat ini, BI Purwokerto telah menjalin kerja sama dengan dua pesantren di Kabupaten Banyumas dan Cilacap," katanya di sela kegiatan diskusi dengan tema "Pesantren Membangun Kemandirian Ekonomi" di Ruang Rapat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat siang.
Dalam program kerja sama tersebut, kata dia, pesantren diharapkan bisa menjadi pusat produksi dan distribusi suatu produk usaha.
Dengan demikian, lanjut dia, kemandirian perekonomian pesantren akan makin maju.
Lebih lanjut, dia mengatakan upaya memajukan kemandirian perekonomian di pesantren bisa dikembangkan melalui sektor pertanian dan sebagainya.
Fadhil mengharapkan perkembangan ekonomi pesantren juga ditujukan agar masyarakat sekitar menjadi lebih sejahtera.
"Itu karena dalam melakukan produksi, tidak hanya terbatas untuk wilayah pesantren," katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (Fordebi) Aji Dedi Mulawarman mengatakan pesantren harus memberikan dampak positif bagi masyarakat, salah satunya kemandirian ekonomi.
Dia mencontohkan sejumlah pesantren berbasis wakaf yang telah lama berdiri, mengajarkan santrinya agar produktif.
Bahkan, beberapa pesantren juga memiliki pusat grosir yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat meskipun belum maksimal.
"Jadi, yang didorong adalah produktivitas dan kemandirian. Itu sebenarnya tugas pesantren karena dia (pesantren) langsung bersentuhan dengan masyarakat," katanya.
"Hingga saat ini, BI Purwokerto telah menjalin kerja sama dengan dua pesantren di Kabupaten Banyumas dan Cilacap," katanya di sela kegiatan diskusi dengan tema "Pesantren Membangun Kemandirian Ekonomi" di Ruang Rapat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat siang.
Dalam program kerja sama tersebut, kata dia, pesantren diharapkan bisa menjadi pusat produksi dan distribusi suatu produk usaha.
Dengan demikian, lanjut dia, kemandirian perekonomian pesantren akan makin maju.
Lebih lanjut, dia mengatakan upaya memajukan kemandirian perekonomian di pesantren bisa dikembangkan melalui sektor pertanian dan sebagainya.
Fadhil mengharapkan perkembangan ekonomi pesantren juga ditujukan agar masyarakat sekitar menjadi lebih sejahtera.
"Itu karena dalam melakukan produksi, tidak hanya terbatas untuk wilayah pesantren," katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (Fordebi) Aji Dedi Mulawarman mengatakan pesantren harus memberikan dampak positif bagi masyarakat, salah satunya kemandirian ekonomi.
Dia mencontohkan sejumlah pesantren berbasis wakaf yang telah lama berdiri, mengajarkan santrinya agar produktif.
Bahkan, beberapa pesantren juga memiliki pusat grosir yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat meskipun belum maksimal.
"Jadi, yang didorong adalah produktivitas dan kemandirian. Itu sebenarnya tugas pesantren karena dia (pesantren) langsung bersentuhan dengan masyarakat," katanya.