Temanggung, ANTARA JATENG - Para petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, harus tetap menjaga kemurnian tembakau Temanggung agar terjaga kualitasnya, kata Bupati Temanggung, Bambang Sukarno.

"Saya menekan tembakau dari luar masuk ke Temanggung untuk campuran. Harapanya, tembakau asli Temanggung pada panen ini bisa terserap semua oleh pabrikan," katanya di Temanggung, Senin.

Ia mengatakan hal tersebut usai meninjau sejumlah gudang tempat pembelian tembakau bersama pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Temanggung.

Sejumlah pejabat tersebut, yakni Wakil Bupati Temanggung Irawan Prasetyadi, Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Subchan Bazari, Kajari Temanggung Fransisca Juwariyah, Ketua PN Temanggung Ikhwan Hendrato, Kapolres Temanggung AKBP Maesa Soegriwo, dan Dandim 0706/Temanggung yang diwakili Kasdim 0706/Temanggung Mayor Inf Widodo.

Bambang juga meminta kepada pabrikan untuk mempercepat pembelian tembakau ke petani, diharapkan akhir Oktober 2017 bisa selesai semua.

"Dalam rangka untuk mempercepat pembelian tembakau petani tersebut, saya juga akan menghubungi pimpinan perusahaan rokok yang memiliki gudang di Temanggung,� katanya.

Koordinator kemitraan PT Djarum, Dawam menuturkan hingga saat ini pembelian tembakau hampir 50 persen dari tarjet pembelian total sebanyak 6.000 ton.

Menurut dia untuk kualitas tembakau di awal masa panen, bulan Juli 2017 kualitasnya kurang bagus karena kondisi cuaca waktu itu masih ada hujan, namun memasuki bulan Agustus 2017 kualitasnya mulai membaik hingga saat ini.

"Kami membeli sesuai kapasitas produksi, saya yakin target 6.000 ton bisa terpenuhi," katanya.

Ia menuturkan pada masa panen tahun ini, hal yang dikhawatirkan dalam pembelian tembakau adalah datangnya tembakau dari luar Temanggung, karena kualitas tembakau dari luar daerah berdeda jauh dengan tembakau asli Temanggung.

Menurut dia di awal masa panen, tembakau dari luar daerah belum begitu banyak, namun memasuki pertengahan September 2019 sudah mulai ada tembakau luar daerah yang mulai masuk, mengingat daerah lain juga sudah memasuki masa panen.

"Djarum mengutamakan kualitas, tembakau dari daerah lain tidak bisa untuk produksi. Maka, tembakau yang datang dari daerah lain terpaksa tidak kami beli," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor :
Copyright © ANTARA 2024