Jakarta, ANTARA JATENG - KJRI Houston mengevakuasi beberapa WNI di Houston, Texas, menyusul banjir di wilayah ini akibat terjangan Badai Harvey.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal dalam pesan singkat di Jakarta, Kamis, mengatakan diperkirakan ada 120 WNI yang tempat tinggalnya tergenang air di Houston.
"Sebagian besar telah dievakuasi ke beberapa shelter setempat, gereja, masjid Indonesia, dan sebagian WNI lainnya memilih untuk mengungsi ke rumah sesama WNI yang tidak jauh dari lokasi tempat tinggal mereka," kata Iqbal.
KJRI Houston juga memanfaatkan shelter di gedung KJRI untuk menampung WNI yang membutuhkan bantuan, yang hingga Rabu, terdapat lima WNI ditampung di shelter ini. Mereka dalam perjalanan menuju kota lain namun terjebak badai di Texas.
Iqbal mengatakan KJRI Houston telah membentuk Satgas Penanganan WNI Bencana Badai Harvey dengan melibatkan seluruh staf KJRI dan tokoh-tokoh masyarakat untuk memberikan bantuan kepada WNI selama dan pascabadai.
Menlu Retno Marsudi juga telah meminta agar KJRI Houston terus berkomunikasi dengan simpul-simpul WNI agar dapat memantau situasi WNI dari waktu ke waktu, kata Iqbal.
Sementara itu, diaspora di wilayah kerja KJRI Houston berupaya menghimpun dana untuk membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan bantuan melalui Facebook lewat akun gofundme.
"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa WNI," kata Iqbal.
KJRI Houston terus memantau situasi WNI dan mengidentifikasi jika terdapat bantuan yang dibutuhkan WNI dari KJRI.
Pemerintah Texas telah mengeluarkan kebijakan evakuasi wajib dan sukarela kepada warga Houston yang wilayahnya terkena banjir dan telah mengevakuasi lebih dari 30.000 orang.
Curah hujan tinggi mencapai 40 inci dan badai masih mendera wilayah Houston dan sekitarnya.
Berdasarkan data Kemlu, jumlah WNI di seluruh Amerika Serikat adalah 65.306 orang, 9.137 WNI di antaranya tinggal di wilayah kerja KJRI Houston, termasuk Texas.
WNI yang membutuhkan informasi dan bantuan bisa menghubungi hotline 24 jam KJRI Houston +1 346-932-7284.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal dalam pesan singkat di Jakarta, Kamis, mengatakan diperkirakan ada 120 WNI yang tempat tinggalnya tergenang air di Houston.
"Sebagian besar telah dievakuasi ke beberapa shelter setempat, gereja, masjid Indonesia, dan sebagian WNI lainnya memilih untuk mengungsi ke rumah sesama WNI yang tidak jauh dari lokasi tempat tinggal mereka," kata Iqbal.
KJRI Houston juga memanfaatkan shelter di gedung KJRI untuk menampung WNI yang membutuhkan bantuan, yang hingga Rabu, terdapat lima WNI ditampung di shelter ini. Mereka dalam perjalanan menuju kota lain namun terjebak badai di Texas.
Iqbal mengatakan KJRI Houston telah membentuk Satgas Penanganan WNI Bencana Badai Harvey dengan melibatkan seluruh staf KJRI dan tokoh-tokoh masyarakat untuk memberikan bantuan kepada WNI selama dan pascabadai.
Menlu Retno Marsudi juga telah meminta agar KJRI Houston terus berkomunikasi dengan simpul-simpul WNI agar dapat memantau situasi WNI dari waktu ke waktu, kata Iqbal.
Sementara itu, diaspora di wilayah kerja KJRI Houston berupaya menghimpun dana untuk membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan bantuan melalui Facebook lewat akun gofundme.
"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa WNI," kata Iqbal.
KJRI Houston terus memantau situasi WNI dan mengidentifikasi jika terdapat bantuan yang dibutuhkan WNI dari KJRI.
Pemerintah Texas telah mengeluarkan kebijakan evakuasi wajib dan sukarela kepada warga Houston yang wilayahnya terkena banjir dan telah mengevakuasi lebih dari 30.000 orang.
Curah hujan tinggi mencapai 40 inci dan badai masih mendera wilayah Houston dan sekitarnya.
Berdasarkan data Kemlu, jumlah WNI di seluruh Amerika Serikat adalah 65.306 orang, 9.137 WNI di antaranya tinggal di wilayah kerja KJRI Houston, termasuk Texas.
WNI yang membutuhkan informasi dan bantuan bisa menghubungi hotline 24 jam KJRI Houston +1 346-932-7284.