Magelang, ANTARA JATENG - Tim tamu PSIS Semarang mempermalukan skuat tuan rumah PPSM Sakti 5-0 pada pertandingan sepak bola di Grup 4 Liga 2 di Stadion Much Soebroto, Kota Magelang, Jawa Tengah, Rabu.
Gol pembuka kemenangan PSIS Semarang, Jateng, terjadi di babak pertama pada menit ke-42 hasil tendangan Safrudin Tahar yang memanfaatkan kelemahan lini belakang PPSM.
Kerapuhan lini belakang PPSM benar-benar dimanfaatkan para pemain PSIS untuk membombardir pertahanan tim tuan rumah. Tidak lama berselang pada menit ke-44 pemain tengah PSIS, Muhammad Yunus menambah kemenangan dengan menyarangkan bola ke gawang PPSM Sakti.
Memasuki babak kedua, upaya PPSM untuk mengejar ketinggalan dengan memasukkan Patrick Domal menggantikan Rino Viantoro dan Ronaldo dasilva menggantikan Dias Ustuko.
Namun, penggantian pemain tersebut tidak mampu mengembalikan mental bermain anak asuhan Siswanto. Bahkan, pada menit ke-50 gawang PPSM yang dijaga M. Ihsan kembali kemasukan gol akibat tendangan keras Melcior.
Merosotnya mental bermain tim tuan rumah dimanfaatkan para pemain PSIS untuk melancarkan serangan dari segala sisi. Melcior mampu mengemas hattrick pada menit ke-72 dan menit tambahan babak kedua.
Pelatih PPSM Sakti Magelang Siswanto mengaku sangat kecewa karena timnya harus mengalami kekalahan telak di kandang sendiri.
"Hal ini di luar prediksi, minimal harusnya kami bisa meraih kemenangan di kandang. Namun, justru harus kalah menyakitkan dengan lima gol tanpa balas," katanya.
Ia mengatakan bahwa timnya bermain di bawah standar dan lini pertahanan menjadi momok menakutkan.
"Kami sadari bahwa kami kalah kualitas, kualitas pemain kami di bawah para pemain PSIS," katanya.
Menyinggung soal kans untuk bisa lolos dari zona degradasi di Liga 2, dia mengaku timnya akan tetap berjuang dan menatap dua laga sisa.
"Kami lihat ke depan saja nanti, " katanya.
Pelatih PSIS Semarang, Subangkit mengaku senang karena timnya mampu meraup tiga poin dan bisa memasukkan lima gol tanpa balas.
"Sebetulnya permainan PPSM cukup bagus, terbukti waktu kami menjamu PPSM di kandang, mereka bisa meraup satu poin. Namun, dalam pertandingan kali ini, `pressing` kami yang lebih mendominasi. Kunci kemenangan ada pada `pressure` pemain lawan," katanya.
Gol pembuka kemenangan PSIS Semarang, Jateng, terjadi di babak pertama pada menit ke-42 hasil tendangan Safrudin Tahar yang memanfaatkan kelemahan lini belakang PPSM.
Kerapuhan lini belakang PPSM benar-benar dimanfaatkan para pemain PSIS untuk membombardir pertahanan tim tuan rumah. Tidak lama berselang pada menit ke-44 pemain tengah PSIS, Muhammad Yunus menambah kemenangan dengan menyarangkan bola ke gawang PPSM Sakti.
Memasuki babak kedua, upaya PPSM untuk mengejar ketinggalan dengan memasukkan Patrick Domal menggantikan Rino Viantoro dan Ronaldo dasilva menggantikan Dias Ustuko.
Namun, penggantian pemain tersebut tidak mampu mengembalikan mental bermain anak asuhan Siswanto. Bahkan, pada menit ke-50 gawang PPSM yang dijaga M. Ihsan kembali kemasukan gol akibat tendangan keras Melcior.
Merosotnya mental bermain tim tuan rumah dimanfaatkan para pemain PSIS untuk melancarkan serangan dari segala sisi. Melcior mampu mengemas hattrick pada menit ke-72 dan menit tambahan babak kedua.
Pelatih PPSM Sakti Magelang Siswanto mengaku sangat kecewa karena timnya harus mengalami kekalahan telak di kandang sendiri.
"Hal ini di luar prediksi, minimal harusnya kami bisa meraih kemenangan di kandang. Namun, justru harus kalah menyakitkan dengan lima gol tanpa balas," katanya.
Ia mengatakan bahwa timnya bermain di bawah standar dan lini pertahanan menjadi momok menakutkan.
"Kami sadari bahwa kami kalah kualitas, kualitas pemain kami di bawah para pemain PSIS," katanya.
Menyinggung soal kans untuk bisa lolos dari zona degradasi di Liga 2, dia mengaku timnya akan tetap berjuang dan menatap dua laga sisa.
"Kami lihat ke depan saja nanti, " katanya.
Pelatih PSIS Semarang, Subangkit mengaku senang karena timnya mampu meraup tiga poin dan bisa memasukkan lima gol tanpa balas.
"Sebetulnya permainan PPSM cukup bagus, terbukti waktu kami menjamu PPSM di kandang, mereka bisa meraup satu poin. Namun, dalam pertandingan kali ini, `pressing` kami yang lebih mendominasi. Kunci kemenangan ada pada `pressure` pemain lawan," katanya.