Solo, ANTARA JATENG - Sejumlah perajin mebel di Kota Solo siap meramaikan Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 yang akan dilaksanakan pada tanggal 11-15 Oktober 2017 di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) di Serpong, Tangerang Selatan.
"Kami ingin mengulang kesuksesan masa lalu. Pada prinsipnya para pelaku industri mebel dan kerajinan di wilayah Solo siap mendukung pameran ini," kata salah satu perajin mebel sekaligus pengurus DPP Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) Yanti Rukmana di sela sosialisasi TEI 2017 di Hotel Lor In Solo, Selasa.
Ia berharap dengan keikutsertaan para pengrajin mebel di pelaksanaan TEI 2017 tersebut dapat meningkatkan sektor mebel yang beberapa tahun terakhir ini cenderung lesu.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Eropa Direktorat Pengembangan Promosi dan Citra Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Bagas Haryotejo mengatakan melihat tren ekspor furnitur yang mengalami penurunan, Menteri Perdagangan RI menyarankan agar pelaku mebel berupaya me"refresh" kembali pelaksanaan TEI tersebut.
"Kalau melihat tren ekspor, dari total ekspor nonmigas sebesar 132 miliar dolar AS, kontribusi sektor furnitur hanya 2 persen atau setara dengan 3,8 miliar dolar AS.
"Secara `year to year` mengalami penurunan, tetapi secara `month to month` mengalami kenaikan meski hanya 1 persen. Kami lihat sebenarnya masih ada peluang yang sangat besar melalui `trade expo` ini," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada para pelaku ekspor mebel agar ikut berpartisipasi pada pelaksanaan tersebut.
"Upaya ini seiring dengan permintaan global yang cenderung membaik. Kalau terhadap pasar tradisional seperti Eropa kita tidak perlu berharap banyak, tetapi untuk pasar baru seperti Timur Tengah dan Asia Selatan punya potensi besar," katanya.
Sementara itu, perwakilan dari PT Debindomulti Adhiswasti, Budiarto Linggowijono, selaku penyelenggara menargetkan pelaksanaan TEI 2017 diikuti oleh 1.100 peserta. Angka ini meningkat dibandingkan TEI tahun 2016 yang diikuti oleh 1.066 peserta.
Sedangkan dari sisi nilai transaksi ditargetkan dapat mencapai 1,1 miliar dolar AS atau meningkat dibandingkan realisasi transaksi TEI tahun lalu yang mencapai 1,02 miliar dolar AS.
"Kalau untuk jumlah pengunjung, target kami sebanyak 16.000-20.000 pengunjung atau naik dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai 15.567 pengunjung," katanya.
"Kami ingin mengulang kesuksesan masa lalu. Pada prinsipnya para pelaku industri mebel dan kerajinan di wilayah Solo siap mendukung pameran ini," kata salah satu perajin mebel sekaligus pengurus DPP Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) Yanti Rukmana di sela sosialisasi TEI 2017 di Hotel Lor In Solo, Selasa.
Ia berharap dengan keikutsertaan para pengrajin mebel di pelaksanaan TEI 2017 tersebut dapat meningkatkan sektor mebel yang beberapa tahun terakhir ini cenderung lesu.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Eropa Direktorat Pengembangan Promosi dan Citra Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Bagas Haryotejo mengatakan melihat tren ekspor furnitur yang mengalami penurunan, Menteri Perdagangan RI menyarankan agar pelaku mebel berupaya me"refresh" kembali pelaksanaan TEI tersebut.
"Kalau melihat tren ekspor, dari total ekspor nonmigas sebesar 132 miliar dolar AS, kontribusi sektor furnitur hanya 2 persen atau setara dengan 3,8 miliar dolar AS.
"Secara `year to year` mengalami penurunan, tetapi secara `month to month` mengalami kenaikan meski hanya 1 persen. Kami lihat sebenarnya masih ada peluang yang sangat besar melalui `trade expo` ini," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada para pelaku ekspor mebel agar ikut berpartisipasi pada pelaksanaan tersebut.
"Upaya ini seiring dengan permintaan global yang cenderung membaik. Kalau terhadap pasar tradisional seperti Eropa kita tidak perlu berharap banyak, tetapi untuk pasar baru seperti Timur Tengah dan Asia Selatan punya potensi besar," katanya.
Sementara itu, perwakilan dari PT Debindomulti Adhiswasti, Budiarto Linggowijono, selaku penyelenggara menargetkan pelaksanaan TEI 2017 diikuti oleh 1.100 peserta. Angka ini meningkat dibandingkan TEI tahun 2016 yang diikuti oleh 1.066 peserta.
Sedangkan dari sisi nilai transaksi ditargetkan dapat mencapai 1,1 miliar dolar AS atau meningkat dibandingkan realisasi transaksi TEI tahun lalu yang mencapai 1,02 miliar dolar AS.
"Kalau untuk jumlah pengunjung, target kami sebanyak 16.000-20.000 pengunjung atau naik dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai 15.567 pengunjung," katanya.