Semarang, 27/7 (Antara) - Pondok pesantren yang tersebar di Provinsi Jawa Tengah diminta ikut berperan aktif menangkal gerakan radikal yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Pondok pesantren memiliki peran dalam menyerukan antiradikalisme dan terorisme," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis.

Secara khusus, orang nomor satu di Provinsi Jateng itu meminta para santri dan pengasuh pondok pesantren untuk terus menyebarkan ajaran Islam yang "rahmatan lil alamin" sehingga akan terbangun toleransi yang tinggi di kalangan masyarakat.

Menurut Ganjar, pondok pesantren juga memiliki peran dalam memerangi penyalahgunaan narkoba.

"Pondok pesantren yang memiliki kelebihan dalam bidang keagamaan bisa membawa pengaruh positif di kalangan masyarakat dan menjadi benteng pemberantasan narkoba," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Peran lain dari pondok pesantren terkait pemberantasan narkoba adalah membantu para pecandu narkoba pulih dari kecanduannya dengan melakukan rehabilitasi.

Ganjar berharap dengan peran pondok pesantren dalam menangkal gerakan radikal, terorisme, dan penyalahgunaan narkoba ini, maka nilai pada sila kedua Pancasila yakni kemanusiaan yang adil dan beradab dapat diterapkan di seluruh lapisan masyarakat.

"Dengan demikian tercipta suasana yang damai dan gotong-royong tanpa memandang suku, agama, dan ras setiap individu, serta toleransi yang tinggi," katanya.

Pewarta : Wisnu Adhi N.
Editor :
Copyright © ANTARA 2024