Purwokerto, ANTARA JATENG - Petani di wilayah Banyumas dapat memanfaatkan musim kemarau untuk menanam kedelai, kata pakar pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Prof. Suwarto.
"Musim kering nanti peluang terbesar untuk produksi kedelai dan jagung," kata Suwarto di Purwokerto, Jumat.
Asalkan sebelumnya, kata dia, petani tidak terlambat dalam menanam padi pada musim tanam kedua.
"Petani punya peluang besar menanam kedelai, pada musim kering, setelah panen padi. Asalkan tanam padi sekarang ini, jangan telat, jadi awal Juli padi sudah panen dan bisa langsung tanam kedelai," katanya.
Cara tersebut, kata dia, dapat digunakan untuk menyukseskan program pemerintah dalam meningkatkan produksi padi, jagung, dan kedelai guna menyukseskan swasembada pangan berkelanjutan.
Namun demikian, dia mengingatkan perlunya menyediakan sumber benih kedelai unggul yang bermutu.
Selain itu, pemerintah daerah perlu memberikan pendampingan secara teratur ke petani.
"Dengan demikian, program upaya khusus padi, jagung, dan kedelai atau Upsus Pajale di Banyumas dapat berjalan dengan baik dan optimal," katanya.
Sementara itu, Kabupaten Banyumas diberikan target program Upsus Pajale tahun 2016/2017.
Target dimaksud, untuk lahan 70 hektare dengan target produksi enam ton per hektare.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan bahwa puncak musim kemarau 2017 diperkirakan terjadi antara bulan Juli - September 2017.
Sementara pada bulan Mei - Juni memasuki pancaroba.

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor :
Copyright © ANTARA 2024