Brussel, ANTARA JATENG - Para pembuat mobil Eropa memperingatkan potensi
bahaya Brexit bagi industri otomotif di Inggris dan Eropa.
Menurut data Uni Eropa (UE), industri otomotif memiliki 12 juta pegawai di Eropa dan berkontribusi 4,0 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) UE.
Tahun lalu, sekitar 1,7 juta mobil dirakit di Inggris, yang di dalamnya delapan dari 10 unit diekspor, sebagian besar ke UE.
"Saat ini, industri otomotif di Uni Eropa dan Inggris sangat terintegrasi, mulai dari segi ekonomi, regulasi dan teknis," kata Erik Jonnaert, Sekretaris Jenderal European Automobile Manufacturer's Association di sebuah konferensi pers di Brussel, Kamis (27/4) waktu setempat.
"Setiap perubahan dalam level integrasi ini sudah pasti akan memberikan dampak parah terhadap pembuat mobil yang beroperasi di UE atau Inggris, serta terhadap perekonomian Eropa pada umumnya," katanya.
Asosiasi tersebut mengeluarkan peringatan itu dua hari menjelang KTT UE yang didedikasikan untuk merampungkan keputusan blok dalam negosiasi perpisahan dengan Inggris, demikian laporan AFP.
Menurut data Uni Eropa (UE), industri otomotif memiliki 12 juta pegawai di Eropa dan berkontribusi 4,0 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) UE.
Tahun lalu, sekitar 1,7 juta mobil dirakit di Inggris, yang di dalamnya delapan dari 10 unit diekspor, sebagian besar ke UE.
"Saat ini, industri otomotif di Uni Eropa dan Inggris sangat terintegrasi, mulai dari segi ekonomi, regulasi dan teknis," kata Erik Jonnaert, Sekretaris Jenderal European Automobile Manufacturer's Association di sebuah konferensi pers di Brussel, Kamis (27/4) waktu setempat.
"Setiap perubahan dalam level integrasi ini sudah pasti akan memberikan dampak parah terhadap pembuat mobil yang beroperasi di UE atau Inggris, serta terhadap perekonomian Eropa pada umumnya," katanya.
Asosiasi tersebut mengeluarkan peringatan itu dua hari menjelang KTT UE yang didedikasikan untuk merampungkan keputusan blok dalam negosiasi perpisahan dengan Inggris, demikian laporan AFP.