Jakarta, ANTARA JATENG - Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali meresmikan
pembukaan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS)
2017 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis.
Kesempatan tersebut menjadi kali ketiga dalam tiga tahun beruntun Wapres berkenan meresmikan pembukaan pameran yang diselenggarakan Dyandra Promosindo tersebut.
"Ini ketiga kalinya saya membuka acara ini," kata Kalla pendek membuka sambutannya.
"Kenapa saya selalu bersedia? Karena di banyak negara, termasuk Indonesia, untuk mengukur detak perekonomian salah satunya adalah indikator penjualan otomotif," ujar Kalla menambahkan.
Menurut Wapres dari indikator penjualan tersebut bisa memperlihatkan apakah perekonomian sebuah negara berjalan tumbuh atau tidak.
"Dari laporan, tiap tahun penjualan di pameran otomotif ini selalu meningkat, itu bermakna kemampuan ekonomi membaik," ujarnya.
Meski demikian, Wapres tidak mengabaikan dampak negatif bertumbuhnya industri otomotif yakni kemacetan.
Namun bukan berarti dengan adanya dampak negatif tersebut harus membuat industri otomotif dikoreksi, melainkan dicari solusi bersama.
"Dampak kemacetan ini, bisa diatasi dengan pembangunan infrastruktur tanpa mengurangi penjualan mobil," ujarnya.
Perbaikan infrastruktur juga disebut Kalla nantinya akan mendorong upaya industri otomotif supaya lebih bisa bersaing sebagai basis produksi dibandingkan negara-negara lain.
(Baca juga: Buka IIMS 2017, Wapres harap Indonesia kejar teknologi otomotif teranyar )
Kesempatan tersebut menjadi kali ketiga dalam tiga tahun beruntun Wapres berkenan meresmikan pembukaan pameran yang diselenggarakan Dyandra Promosindo tersebut.
"Ini ketiga kalinya saya membuka acara ini," kata Kalla pendek membuka sambutannya.
"Kenapa saya selalu bersedia? Karena di banyak negara, termasuk Indonesia, untuk mengukur detak perekonomian salah satunya adalah indikator penjualan otomotif," ujar Kalla menambahkan.
Menurut Wapres dari indikator penjualan tersebut bisa memperlihatkan apakah perekonomian sebuah negara berjalan tumbuh atau tidak.
"Dari laporan, tiap tahun penjualan di pameran otomotif ini selalu meningkat, itu bermakna kemampuan ekonomi membaik," ujarnya.
Meski demikian, Wapres tidak mengabaikan dampak negatif bertumbuhnya industri otomotif yakni kemacetan.
Namun bukan berarti dengan adanya dampak negatif tersebut harus membuat industri otomotif dikoreksi, melainkan dicari solusi bersama.
"Dampak kemacetan ini, bisa diatasi dengan pembangunan infrastruktur tanpa mengurangi penjualan mobil," ujarnya.
Perbaikan infrastruktur juga disebut Kalla nantinya akan mendorong upaya industri otomotif supaya lebih bisa bersaing sebagai basis produksi dibandingkan negara-negara lain.
(Baca juga: Buka IIMS 2017, Wapres harap Indonesia kejar teknologi otomotif teranyar )