Cilacap, ANTARA JATENG - Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Tatang Sulaiman meminta prajurit Raider selalu menjaga kehormatan diri dengan tidak melakukan pelanggaran dan perbuatan tercela.

"Prajurit yang mempunyai kebanggaan, prajurit yang mempunyai kehormatan karena melalui kariernya dengan berat, dengan susah. Semakin tinggi kesusahannya, semakin tinggi kualifikasinya, semakin terhormat prajurit itu," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu.

Pangdam mengatakan hal itu saat memberi pengarahan kepada 640 prajurit Raider usai Upacara Penutupan Latihan Pembentukan Batalyon Infanteri 408/Suhbrasta di Lapangan Kesatrian Amirul Isnaeni, Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus, Cilacap.

Ia mengatakan, pelatihan pembentukan Yonif Raider 408/Suhbrasta yang digelar selama tiga bulan sangatlah berat.

Menurut dia, hal itu ditunjukkan dengan jumlah peserta latihan yang dipulangkan sebanyak 34 orang dan tidak lulus sebanyak 10 orang sehingga hanya 640 orang yang mendapat kualifikasi Raider.

"Maka tidak ada prajurit 408 Raider nantinya yang menjualkan kehormatan dirimu untuk pelanggaran. Sayang kamu sudah tiga bulan latihan, sudah berat mengikuti latihan, sudah mencapai kualifikasi yang bagus, kamu rendahkan dirimu, kehormatanmu, karena kamu membuat pelanggaran atau tindakan-tindakan yang tidak terhormat. Jangan kau jual harga dirimu, kehormatan dirimu, hanya untuk kepuasan sesaat," kata dia yang pernah menjabat Wakil Komandan Yonif 408/Suhbrasta sekitar tahun 1997.

Lebih lanjut Pangdam meminta seluruh prajurit Raider yang baru dilantik itu untuk mempertahankan dan mengembangkan kemampuan maupun keterampilan yang diraih selama mengikuti latihan.

"Jangan sampai begitu kalian kembali ke kesatuan, tidak berlatih lagi. Bukan itu identitas prajurit riil," tegasnya.

Saat ditemui wartawan usai memberi pengarahan, Pangdam mengatakan latihan tersebut ditujukan untuk meningkatkan kualifikasi dari batalyon biasa menjadi Yonif Raider 408.

Menurut dia, 640 prajurit Raider yang baru dilantik itu telah mengikuti pendidikan dan latihan selama lebih kurang tiga bulan, di hutan, gunung, rawa, dan laut sesuai dengan kemampuannya "raid" (serangan) pembebasan, penghancuran, operasi mobil udara, dan berbagai kemampuan lainnya.

"Ini kenapa dilakukan? Karena memang kita paham, tantangan ke depan semakin berat, lingkungan strategi juga berubah, maka kemampuan juga harus ditingkatkan sesuai dengan program Angkatan Darat akan terus melakukan `upgrading` kemampuan dari Batalyon Infanteri reguler menjadi Batalyon Infanteri Raider di seluruh Indonesia," kata dia, yang pernah menjabat Kepala Pusat Penerangan TNI.

Ia mengatakan, di wilayah Kodam IV/Diponegoro hingga saat ini terdapat dua Yonif Raider, yakni Yonif Raider 400/Banteng Raiders di Semarang dan Yonif Raider 408/Suhbrasta di Sragen.

Menurut dia, batalyon lainnya akan ditingkatkan menjadi Yonif Raider pada tahap-tahap selanjutnya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024