Pekalongan, ANTARA JATENG - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah akan membentuk forum peduli pelestarian satwa langka atau yang dilindungi sebagai upaya melindungi sejumlah satwa yang kini terancam punah.
Kepala BKSDA Jateng Suharman di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Konservarsi Sumber Daya Alam (SDA) ada 25 spesies satwa yang harus ditingkatkan populasinya.
"Oleh karena itu, kami akan membentuk forum kolaborasi dari berbagai elemen masyarakat dan sejumlah instansi pemerintah guna melestarikan satwa yang dilindungi yang kini terancam punah di wilayah Kabupaten Pekalongan," katanya.
Ia menyebutkan di wilayah hutan Jawa Tengah ada tiga jenis satwa yang kini terancam punah, dua di antaranya ada di Pekalongan, yaitu elang jawa dan owa jawa, sedangkan macan tutul berada di Nusakambangan Barat, Cilacap.
Hewan tersebut, kata dia, kini terancam punah karena beberapa faktor seperti sebaran yang makin terbatas, perburuan liar, dan degradasi habitat.
Menurut dia, berdasarkan hasil monitoring, owa jawa dan elang jawa berada di wilayah hutan lindung Petungkriyono dan hutan lindung Linggoasri, Kecamatan Kajen.
"Oleh karena itu, kami mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama bergabung dalam forum peduli pelestarian satwa langka untuk meningkatkan sinergi program kerja dalam rangka konservasi owa dan elang jawa," katanya.
Kepala BKSDA Jateng Suharman di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Konservarsi Sumber Daya Alam (SDA) ada 25 spesies satwa yang harus ditingkatkan populasinya.
"Oleh karena itu, kami akan membentuk forum kolaborasi dari berbagai elemen masyarakat dan sejumlah instansi pemerintah guna melestarikan satwa yang dilindungi yang kini terancam punah di wilayah Kabupaten Pekalongan," katanya.
Ia menyebutkan di wilayah hutan Jawa Tengah ada tiga jenis satwa yang kini terancam punah, dua di antaranya ada di Pekalongan, yaitu elang jawa dan owa jawa, sedangkan macan tutul berada di Nusakambangan Barat, Cilacap.
Hewan tersebut, kata dia, kini terancam punah karena beberapa faktor seperti sebaran yang makin terbatas, perburuan liar, dan degradasi habitat.
Menurut dia, berdasarkan hasil monitoring, owa jawa dan elang jawa berada di wilayah hutan lindung Petungkriyono dan hutan lindung Linggoasri, Kecamatan Kajen.
"Oleh karena itu, kami mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama bergabung dalam forum peduli pelestarian satwa langka untuk meningkatkan sinergi program kerja dalam rangka konservasi owa dan elang jawa," katanya.