Brebes, ANTARA JATENG - Bupati Brebes, Jawa Tengah, Idza Priyanti menyatakan upacara peringatan Hari Kartini tidak hanya sekadar memakai pakaian kebaya dan sanggul melainkan harus dijadikan sebagai momentum memperkuat dan memperluas pemberdayaan perempuan Indonesia.

"Peringatan Hari Kartini bukan sekadar kegiatan seremonial belaka dan sebatas menggunakan sanggul dan kebaya. Akan tetapi, lebih dari itu sudah selayaknya berkaitan langsung dengan kesetaraan hak antara kaum perempuan dengan laki laki," katanya di Brebes, Jumat.

Selain itu, kata dia, makna peringatan Hari Kartini hendaknya dijadikan sebagai momentum memperkuat advokasi dan aksi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan formal dan kualitas hidup perempuan.

"Inilah yang perlu dimaknai oleh perempuan Indonesia terhadap perjuangan Kartini dalam menyejajarkan hak-haknya dengan laki-laki yang tanpa meninggalkan kodratnya sebagai perempuan," katanya.

Pada upacara peringatan Hari Kartini, juga dibacakan riwayat/biografi dan kisah perjuangan Kartini dalam mengangkat derajat kaum wanita.

Ia menyebutkan Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di Kota Jepara dari anak pasangan R.M Sosroningrat dan M.A Ngasirah.

Pemikiran-pemikiran R.A Kartini tentang emansipasi wanita, kata dia, meski berada di dalam rumah terus diperjuagan dengan melakukan korespondensi atau surat-menyurat dengan temannya yang berada di Belanda.

"Berasal dari sinilah kemudian sosok Kartini mulai tertarik dengan pola pikir perempuan Eropa yang dirinya baca dari surat kabar, majalah, serta buku-buku untuk berusaha memajukan perempuan pribumi yang saat itu memiliki status sosial cukup rendah," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024