Semarang, ANTARA JATENG - Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta sopir BRT Trans Semarang di Koridor VI dites ulang, mengingat terjadinya dua kali kecelakaan di koridor itu selama sepekan.

"Saya tadi sudah mendapatkan laporan mengenai kecelakaan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang di Gunungpati. Ini kan sudah kedua kalinya di koridor sama," kata Ita, sapaan akrab Hevearita di Semarang, Jumat.

Hal tersebut diungkapkannya menanggapi kali kedua kecelakaan BRT Trans Semarang di Koridor VI yang menghubungkan akses dua perguruan tinggi negeri (PTN) yang baru saja dibuka pengoperasiannya pada 31 Maret 2017.

Ada dua koridor baru yang diluncurkan, yakni Koridor V yang melayani rute PRPP-Meteseh PP dan Koridor VI melayani rute Universitas Diponegoro Semarang (Tembalang)-Universitas Negeri Semarang (Unnes) PP.

Ita sudah meminta Dinas Perhubungan yang membawahi pengelolaan BRT Trans Semarang untuk mengevaluasi kecelakaan yang kembali melibatkan armada Trans semarang, termasuk terkait penyebab kecelakaan tersebut.

"Saya koordinasi Dishub terkait permasalahan sebenarnya apa. Apakah itu dari busnya? Tetapi, itu kan bus baru. Apakah karena `human error`, atau bagaimana. Saya minta segera dilakukan evaluasi," tegasnya.

Selain itu, kata dia, Dishub juga diminta mengkaji perlunya dilakukan tes ulang terhadap sopir yang menangani koridor baru yang medannya memang berbukit-bukit itu mengenai pengalamannya dalam mengendarai armada.

"Segera dilakukan langkah-langkah cepat. Apakah perlu ada tes ulang pengemudinya? Apakah pengemudinya baru sehingga tidak menguasai jalan? Mestinya, harus dites karena jalannya di sana kan berbukit-bukit," katanya.

Yang jelas, Ita mengatakan Dishub harus mencatat seluruh sopir yang menangani koridor baru itu untuk dilakukan "review" ulang dan segera melaporkan penyebab terulangnya kecelakaan armada Trans Semarang.

Sebagaimana diwartakan, sebuah armada Trans Semarang yang beroperasi Koridor VI menabrak warung kosong di Jalan Sikere, Sekarang, Gunungpati, Semarang, Jumat, yang lokasinya tak jauh dari kampus Unnes.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini karena kondisi warung kosong, namun sopir dan seorang penumpang mengalami luka-luka sehingga harus dilarikan ke rumah sakit (RS) untuk mendapatkan perawatan.

Belum lama ini, tepatnya Minggu (2/4) lalu, sebuah armada BRT Trans Semarang Koridor VI juga terlibat kecelakaan dengan satu unit mobil pikap di Jalan Pawiyatan Luhur, dekat kampus Unika Soegijapranata Semarang.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024