Jakarta, ANTARA JATENG - Menteri Luar Negeri Angola Georges Rebelo Pinto
Chikoti akan berkunjung ke Indonesia pada 10-12 April dengan tujuan
utama untuk membahas upaya peningkatan kerja sama antara Indonesia dan
Angola, khususnya di bidang ekonomi.
"Rencana kunjungan kerja Menlu Angola Georges Rebelo Pinto Chikoti 10-12 April dan akan melakukan pertemuan dengan Menlu Retno Marsudi pada 11 April," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Jumat.
Menurut Arrmanatha, kunjungan kerja Menlu Angola itu disambut positif oleh Pemerintah Indonesia yang ingin memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara-negara Afrika.
"Angola adalah negara terbesar ketiga di Afrika. Angola juga merupakan salah satu pasar nontradisional yang sangat potensial untuk Indonesia," ujar dia.
Produk-produk Indonesia yang telah diekspor ke Angola, antara lain kelapa sawit, kendaraan bermotor, kosmetik, kertas, perabot. Selain itu, Angola juga merupakan pasar potensial untuk produk industri strategis Indonesia.
Selama di Indonesia, Menlu Angola direncanakan akan melihat industri strategis di Indonesia, yakni melalui kunjungan ke PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia.
"Harapannya kita ingin mengembangkan kerja sama dengan Angola di bidang lain selain energi, khususnya industri strategi. Indonesia ingin menawarkan produk-produk industri strategis," ujar Arrmanatha.
Angola adalah negara mitra Indonesia untuk hal ketahanan energi dan Indonesia mengimpor minyak cukup banyak dari Angola.
Pemerintah kedua negara pun akan berupaya untuk meningkatkan nilai perdagangan bilateral. Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Angola pada 2016 hanya mencapai 192,8 juta dolar AS.
"Rencana kunjungan kerja Menlu Angola Georges Rebelo Pinto Chikoti 10-12 April dan akan melakukan pertemuan dengan Menlu Retno Marsudi pada 11 April," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Jumat.
Menurut Arrmanatha, kunjungan kerja Menlu Angola itu disambut positif oleh Pemerintah Indonesia yang ingin memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara-negara Afrika.
"Angola adalah negara terbesar ketiga di Afrika. Angola juga merupakan salah satu pasar nontradisional yang sangat potensial untuk Indonesia," ujar dia.
Produk-produk Indonesia yang telah diekspor ke Angola, antara lain kelapa sawit, kendaraan bermotor, kosmetik, kertas, perabot. Selain itu, Angola juga merupakan pasar potensial untuk produk industri strategis Indonesia.
Selama di Indonesia, Menlu Angola direncanakan akan melihat industri strategis di Indonesia, yakni melalui kunjungan ke PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia.
"Harapannya kita ingin mengembangkan kerja sama dengan Angola di bidang lain selain energi, khususnya industri strategi. Indonesia ingin menawarkan produk-produk industri strategis," ujar Arrmanatha.
Angola adalah negara mitra Indonesia untuk hal ketahanan energi dan Indonesia mengimpor minyak cukup banyak dari Angola.
Pemerintah kedua negara pun akan berupaya untuk meningkatkan nilai perdagangan bilateral. Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Angola pada 2016 hanya mencapai 192,8 juta dolar AS.