Cilacap, ANTARA JATENG - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada tahun 2017 akan merevitalisasi 12 politeknik di beberapa wilayah Indonesia untuk meningkatkan kualitas lulusan, kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.

"Revitalisasi yang dipentingkan adalah bagaimana lulusan politeknik bisa diserap industri. Bagaimana lulusan politeknik saat bekerja di industri sesuai dengan ilmu yang diperoleh di politeknik," kata Menristek kepada wartawan usai melakukan kunjungan kerja di Politeknik Negeri Cilacap, Jawa Tengah, Selasa.

Ia mengatakan dengan adanya revitalisasi politeknik, maka akselerasi dapat berjalan lebih cepat.

Dengan demikian, kata dia, jangan sampai lulusan dari politeknik ketika masuk ke industri harus mengikuti pelatihan dulu.

"Dia adalah siap kerja karena kompetensinya sudah dimiliki, lulusannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dan dosennya dari industri sudah ada," katanya.

Menristekdikti mengharapkan paling tidak hingga lima tahun ke depan, lulusan politeknik yang diserap industri bisa mencapai 25 persen atau meningkat dari kondisi saat ini yang sebesar 17 persen.

Menurut dia, target itu diharapkan agar lulusan politeknik dapat bekerja pada industri yang sesuai dengan bidangnya.

"Jangan sampai lulus, dia bekerja pada industri yang sesuai. Katakan kalau saya lulus dari teknik mesin, saya bekerja di bidang mesin, jadi manajer mesin, bukan lagi saya bekerja di kantor, itu enggak pas," tegasnya.

Oleh karena itu, kata dia, politeknik harus direvitalisasi sehingga lulusan-lulusannya bisa bekerja sesuai ilmu yang diperoleh melalui proses pendidikan yang baik.

Sementara saat menyampaikan paparan berjudul "Revitalisasi Pendidikan Tinggi Vokasi" di Aula Politeknik Negeri Cilacap, Menristek mengakui selama ini, politeknik minim perhatian dari pemerintah dan dianggap sebagai perguruan tinggi kelas dua, bukan kampus idaman.

Terkait hal itu, dia mengatakan pemerintah melalui Kemenristekdikti akan melakukan revitalisasi politektik agar menjadi kampus terbaik.

Dalam hal ini, kata dia, Kemenristekdiktik pada tahun 2017 akan merevitalisasi 12 politeknik di sejumlah wilayah Indonesia.

"Enam (politeknik) di Jawa dan enam di luar Jawa. Bidangnya ada otomotif, elektronika, pertanian, dan perikanan," katanya.

Ia mengatakan dalam revitalisasi politeknik, dosen perguruan tinggi vokasi itu tidak harus berasal dari lulusan pascarjana saja (S2/magister).

Menurut dia, komposisi dosen politeknik harus terdiri atas akademisi sebanyak 50 persen dan praktisi dari industri 50 persen.

"Dosen dan infrastukturnya harus direvitalisasi sehingga ke depan akan lebih baik," katanya.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Menristekdikti berkesempatan meninjau laboratorium kerja dan menanam pohon kelengkeng merah di halaman Politeknik Negeri Cilacap.

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024