Semarang, ANTARA JATENG - Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah menargetkan penyerapan sebesar 602.276 ton setara beras sepanjang tahun 2017 dari produksi petani di provinsi itu.
"Target ini meningkat jika dibandingkan realisasi penyerapan tahun lalu yaitu 592.738 ton," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah Djoni Nur Ashari di Semarang, Selasa.
Djoni yang baru saja menjabat sebagai Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Tengah tersebut mengatakan peningkatan target ini karena melihat realisasi penyerapan tahun lalu yang jauh di atas target awal yaitu 505.000 ton.
Meski saat ini belum memasuki musim panen raya, Djoni mengatakan penyerapan sudah mulai dilakukan oleh Bulog melalui gudang-gudang yang tersebar di Jawa Tengah.
"Total penyerapan hingga saat ini mencapai 800 ton, dengan penyerapan per harinya sekitar 20-50 ton," katanya.
Meski masih rendah, dia optimistis pada panen raya mendatang yang diprediksi terjadi sekitar bulan Maret-April, volume penyerapan mampu mencapai 6.000 ton/hari.
Dari sisi ketahanan stok di Jawa Tengah, dikatakannya per 31 Desember 2016 mencapai 245.062 ton. Stok tersebut dapat mencukupi kebutuhan hingga enam bulan ke depan.
Sementara itu, menurut dia beberapa upaya yang akan dilakukan oleh Bulog dalam rangka pengadaan gabah dan beras ini di antaranya dengan membentuk satuan tugas yang beroperasi di lapangan berhubungan dengan mitra kerja pengadaan, dan membentuk tim sergap gabah.
"Tim sergap gabah ini merupakan 'quick respons' untuk mengantisipasi jika terjadi harga jatuh di tingkat petani," katanya.
Dia mengatakan sejauh ini tim tersebut sudah bergerak ke beberapa daerah yang sudah mulai melakukan panen di antaranya Grobogan, Rembang, Banyumas, dan Demak.
"Target ini meningkat jika dibandingkan realisasi penyerapan tahun lalu yaitu 592.738 ton," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah Djoni Nur Ashari di Semarang, Selasa.
Djoni yang baru saja menjabat sebagai Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Tengah tersebut mengatakan peningkatan target ini karena melihat realisasi penyerapan tahun lalu yang jauh di atas target awal yaitu 505.000 ton.
Meski saat ini belum memasuki musim panen raya, Djoni mengatakan penyerapan sudah mulai dilakukan oleh Bulog melalui gudang-gudang yang tersebar di Jawa Tengah.
"Total penyerapan hingga saat ini mencapai 800 ton, dengan penyerapan per harinya sekitar 20-50 ton," katanya.
Meski masih rendah, dia optimistis pada panen raya mendatang yang diprediksi terjadi sekitar bulan Maret-April, volume penyerapan mampu mencapai 6.000 ton/hari.
Dari sisi ketahanan stok di Jawa Tengah, dikatakannya per 31 Desember 2016 mencapai 245.062 ton. Stok tersebut dapat mencukupi kebutuhan hingga enam bulan ke depan.
Sementara itu, menurut dia beberapa upaya yang akan dilakukan oleh Bulog dalam rangka pengadaan gabah dan beras ini di antaranya dengan membentuk satuan tugas yang beroperasi di lapangan berhubungan dengan mitra kerja pengadaan, dan membentuk tim sergap gabah.
"Tim sergap gabah ini merupakan 'quick respons' untuk mengantisipasi jika terjadi harga jatuh di tingkat petani," katanya.
Dia mengatakan sejauh ini tim tersebut sudah bergerak ke beberapa daerah yang sudah mulai melakukan panen di antaranya Grobogan, Rembang, Banyumas, dan Demak.